Indonesia Updates
Pilihan Editor

Ramalan Nostradamus dan Santo Malachy Mencuat di Tengah Kondisi Kritis Paus Fransiskus

×

Ramalan Nostradamus dan Santo Malachy Mencuat di Tengah Kondisi Kritis Paus Fransiskus

Sebarkan artikel ini
Image Credit AP - Paus Fransiskus di Vatikan.
Image Credit AP - Paus Fransiskus di Vatikan.

INDONESIAUPDATES.COM – Kabar mengenai kondisi kritis Paus Fransiskus kembali menghidupkan teori lama tentang ramalan Michel de Nostredame, atau yang lebih dikenal sebagai Nostradamus. Astrolog asal Prancis abad ke-16 ini diduga telah meramalkan wafatnya seorang Paus tua dalam salah satu syairnya di buku Les Prophéties (1555).

“Melalui kematian seorang Paus yang sangat tua. Seorang Romawi berusia lanjut akan terpilih. Tentang dia akan dikatakan bahwa dia melemahkan tahta sucinya, tetapi dia akan bertahan lama dengan aktivitas yang mengagumkan.”

Meskipun ramalan Nostradamus sering kali bersifat ambigu, banyak yang melihat kesesuaian syair ini dengan situasi Paus Fransiskus saat ini. Pemimpin Gereja Katolik berusia 87 tahun tersebut dikabarkan mengalami gangguan paru-paru kronis, menerima suplai oksigen dalam kadar tinggi, serta mengalami gagal ginjal ringan.

Kondisi Terkini Paus Fransiskus

Paus Fransiskus dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada Jumat, 14 Februari 2025, setelah mengalami kesulitan bernapas. Kondisinya memburuk hingga mengalami krisis pernapasan dan memerlukan transfusi darah.

BACA :   Isaac Newton dan Prediksi Akhir Dunia: Sebuah Pemikiran Teologis yang Menarik

Vatikan dalam pernyataan resminya pada Minggu (18/2) menyebutkan bahwa Paus tetap dalam pengawasan ketat dan masih menerima oksigen melalui kanula hidung. “Malam berlalu dengan tenang, Paus beristirahat,” tulis pernyataan Vatikan.

Ramalan Santo Malachy: Paus Terakhir?

Selain Nostradamus, ramalan dari Santo Malachy, seorang uskup asal Irlandia abad ke-12, juga kembali mencuat. Dalam ramalannya, Malachy menyebut bahwa Paus terakhir sebelum akhir dunia akan dikenal sebagai Petrus Romanus:

“Dalam penganiayaan terakhir Gereja Katolik, akan duduk Petrus Romanus, yang akan menggembalakan umatnya dalam banyak penderitaan. Setelah itu, kota tujuh bukit akan dihancurkan, dan Sang Hakim yang mengerikan akan mengadili umat manusia.”

Beberapa kalangan menafsirkan ini sebagai tanda bahwa pengganti Paus Fransiskus bisa menjadi pemimpin terakhir sebelum terjadi perubahan besar dalam Gereja Katolik atau bahkan peristiwa besar lainnya.

BACA :   AKBP Bintoro dan Tiga Polisi Dipatsus Terkait Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia Rp 20 Miliar

Spekulasi Pengunduran Diri dan Sosok Penerus

Mengingat sejarah Paus Fransiskus yang pernah menyatakan bahwa seorang paus seharusnya memiliki hak untuk mengundurkan diri jika kesehatannya memburuk, spekulasi tentang kemungkinan pengunduran dirinya semakin meningkat. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Paus Fransiskus bertekad untuk menjalankan tugasnya hingga akhir hayat.

Menariknya, Nostradamus juga diduga meramalkan sosok penerus Paus Fransiskus dalam syairnya:

“Seorang pemuda berkulit gelap dengan bantuan raja agung akan menyerahkan dompet kepada seseorang yang berwarna merah.”

Beberapa pihak menganggap ramalan ini merujuk pada kemungkinan kepemimpinan baru yang akan membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik. Di tengah ketidakpastian ini, umat Katolik di seluruh dunia terus mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL