FAQ – Kasus Kematian Akibat Australian Bat Lyssavirus (ABLV) di Australia
1. Apa itu Australian Bat Lyssavirus (ABLV)?
ABLV adalah virus yang sangat mirip dengan rabies dan hanya ditemukan secara alami pada kelelawar di Australia. Virus ini menyerang sistem saraf dan bisa berakibat fatal.
2. Bagaimana cara penularan ABLV ke manusia?
Virus ditularkan melalui air liur kelelawar yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan atau cakaran. Kontak langsung dengan kelelawar yang terinfeksi sangat berisiko.
3. Apa gejala awal infeksi ABLV?
Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, mirip dengan flu. Jika tidak segera ditangani, gejala bisa berkembang menjadi kelumpuhan, delirium, kejang, dan kematian.
4. Apakah ada pengobatan untuk ABLV?
Saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk ABLV. Penanganan terbaik adalah pencegahan melalui vaksin rabies pasca-pajanan dan segera mencari pertolongan medis setelah kontak.
5. Seberapa sering ABLV terjadi pada manusia?
Kasus infeksi ABLV sangat jarang. Sejak virus ini ditemukan pada 1996, hanya ada tiga kasus infeksi manusia di Australia, termasuk korban terbaru — dan semuanya berujung fatal.
6. Apa yang harus dilakukan jika digigit kelelawar?
-
Cuci luka segera dengan sabun dan air selama 15 menit
-
Gunakan antiseptik setelahnya
-
Segera cari pertolongan medis untuk mendapat vaksinasi dan perawatan lanjutan
7. Apakah semua kelelawar di Australia berpotensi membawa ABLV?
Ya. Semua spesies kelelawar di Australia berpotensi membawa ABLV. Itulah sebabnya publik diminta untuk tidak menyentuh kelelawar dalam kondisi apa pun.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL