INDONESIAUPDATES.COM, OTOMOTIF – Dunia maya dikejutkan dengan biaya perbaikan Toyota Innova Zenix Hybrid yang terendam banjir. Berdasarkan unggahan viral di media sosial, biaya yang harus dikeluarkan pemilik kendaraan ini mencapai Rp 171,65 juta, angka yang fantastis dan hampir setara dengan harga mobil baru.
Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun X @Auto___Revo yang membagikan struk perbaikan dari dealer resmi Toyota. Struk tersebut menunjukkan bahwa biaya perbaikan terdiri dari dua komponen utama, yakni biaya jasa paket banjir sebesar Rp 13,5 juta dan penggantian sparepart yang mencapai Rp 158,15 juta.
Sparepart Mahal Jadi Penyebab Membengkaknya Biaya
Biaya penggantian sparepart yang sangat tinggi disebabkan oleh dua komponen utama, yaitu baterai mobil hibrid dan generator compressor. Baterai mobil hibrid dibanderol Rp 49 juta, sementara generator compressor mencapai Rp 97 juta. Total biaya ini membuat perbaikan Toyota Innova Zenix Hybrid menjadi salah satu yang termahal dalam kasus mobil terendam banjir.
Selain itu, biaya jasa Rp 13,5 juta digunakan untuk pengeringan karpet dan bahan peredam lantai mobil, serta perbaikan berbagai komponen listrik yang terdampak banjir.
Viral di Media Sosial, Netizen Beri Beragam Reaksi
Biaya yang sangat besar ini memancing berbagai komentar dari netizen. Banyak yang terkejut dan menyarankan untuk membeli mobil baru ketimbang membayar biaya perbaikan sebesar itu.
“Sudah bisa beli Ertiga bekas tuh,” komentar akun X @azizbil***.
“Gila, kirain ini bon beli mobil. Ternyata bon service,” tulis akun @blegede***.
Beberapa netizen lainnya menyebut bahwa risiko perbaikan tinggi ini menjadi salah satu kelemahan mobil listrik dan hybrid, terutama jika terkena banjir.
Garansi Baterai, Apakah Berlaku untuk Mobil Terendam?
Menanggapi hal ini, Area Business Manager Auto2000, Herry Darmasaputra, menyebutkan bahwa harga baterai Toyota Innova Zenix Hybrid memang berada di kisaran Rp 30 jutaan. Namun, pihak Toyota memberikan garansi selama 8 tahun untuk baterai tersebut.
“Memang untuk harga baterai kita di kisaran Rp 30 jutaan. Tapi sekali lagi, 8 tahun garansi baterai,” jelasnya.
Namun, belum ada kepastian apakah garansi tersebut berlaku untuk kendaraan yang mengalami kerusakan akibat banjir seperti dalam kasus ini.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi pemilik kendaraan hybrid dan listrik untuk lebih waspada terhadap risiko banjir. Mengingat tingginya biaya perbaikan komponen listrik dan baterai, pemilik kendaraan disarankan untuk menghindari daerah rawan banjir serta mempertimbangkan asuransi yang mencakup kerusakan akibat bencana alam.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL