Pilihan Editor

Fakta atau Mitos? Makan Pedas Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasannya!

×

Fakta atau Mitos? Makan Pedas Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasannya!

Sebarkan artikel ini
Image Credit Jcomp/Freepik - Ilustrasi.
Image Credit Jcomp/Freepik - Ilustrasi.
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Makanan pedas telah lama menjadi favorit banyak orang, terutama di Indonesia yang terkenal dengan kuliner bercita rasa pedas. Namun, di balik sensasi pedas yang menggugah selera, muncul anggapan bahwa konsumsi makanan pedas bisa membantu menurunkan berat badan. Apakah klaim ini benar?

Kapsaisin, Senjata Utama dalam Cabai

Salah satu alasan utama mengapa makanan pedas dikaitkan dengan penurunan berat badan adalah kandungan kapsaisin, senyawa aktif dalam cabai yang memberikan sensasi panas di lidah. Menurut penelitian, kapsaisin dapat meningkatkan metabolisme tubuh dengan cara mempercepat pembakaran kalori dan lemak.

Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa kapsaisin dapat meningkatkan thermogenesis, yaitu proses tubuh dalam membakar kalori untuk menghasilkan panas. Dalam jangka pendek, efek ini dapat membantu meningkatkan pengeluaran energi harian.

Benarkah Bisa Menekan Nafsu Makan?

Selain meningkatkan metabolisme, kapsaisin juga disebut dapat menekan nafsu makan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas dapat membuat seseorang merasa lebih cepat kenyang, sehingga cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori sepanjang hari.

Namun, para ahli menegaskan bahwa efek ini bersifat sementara dan tidak cukup signifikan jika tidak disertai pola makan sehat dan olahraga teratur.

Berapa Banyak Kalori yang Bisa Dibakar?

Meskipun kapsaisin memiliki potensi dalam mendukung program diet, jumlah kalori yang terbakar akibat konsumsi makanan pedas masih tergolong kecil. Sebuah meta-analisis mengungkapkan bahwa kapsaisin dapat membantu membakar sekitar 50 kalori per hari—jumlah yang tidak cukup untuk menurunkan berat badan secara signifikan tanpa perubahan pola makan dan aktivitas fisik lainnya.

Tidak Semua Orang Bisa Mengandalkan Makanan Pedas untuk Diet

Efek makanan pedas terhadap metabolisme dan nafsu makan bisa berbeda-beda pada setiap individu. Beberapa orang mungkin merasakan peningkatan energi dan lebih cepat kenyang setelah mengonsumsi makanan pedas, sementara yang lain mungkin tidak merasakan perubahan yang berarti.

Selain itu, orang yang memiliki masalah pencernaan seperti maag atau GERD perlu berhati-hati, karena makanan pedas dapat memperburuk kondisi tersebut.

Kesimpulan: Makan Pedas Bisa Bantu Diet, Tapi Tidak Instan

Jadi, benarkah makan pedas bisa menurunkan berat badan? Jawabannya adalah bisa membantu, tetapi bukan faktor utama. Makanan pedas memang memiliki manfaat dalam meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan, tetapi efeknya tergolong kecil dan tidak bisa menggantikan pola makan sehat serta olahraga.

Jika Anda ingin menurunkan berat badan secara efektif, yang terbaik adalah mengombinasikan konsumsi makanan sehat, olahraga rutin, serta menjaga pola hidup yang seimbang. Makanan pedas bisa menjadi tambahan dalam diet Anda, tetapi bukan satu-satunya solusi.


Pertanyaan Umum (FAQ): Benarkah Makan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan?


1. Apakah makanan pedas benar-benar bisa membantu menurunkan berat badan?

Makanan pedas, terutama yang mengandung kapsaisin dari cabai, dapat meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan. Namun, efeknya bersifat moderat dan tidak cukup signifikan untuk menurunkan berat badan tanpa pola makan sehat dan olahraga teratur.

2. Apa itu kapsaisin dan bagaimana cara kerjanya dalam tubuh?

Kapsaisin adalah senyawa aktif dalam cabai yang bertanggung jawab atas sensasi pedas. Senyawa ini dapat meningkatkan suhu tubuh dan mempercepat metabolisme, sehingga membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.

3. Apakah makan pedas bisa mengurangi nafsu makan?

Ya, penelitian menunjukkan bahwa kapsaisin dapat memengaruhi otak dalam mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga seseorang bisa merasa lebih cepat kenyang dan cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori.

4. Berapa banyak kalori yang bisa dibakar dengan konsumsi makanan pedas?

Sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa konsumsi kapsaisin dapat meningkatkan pembakaran kalori sekitar 50 kalori per hari. Namun, angka ini tidak cukup signifikan untuk menurunkan berat badan tanpa pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik.

5. Apakah semua orang bisa mendapatkan manfaat yang sama dari makanan pedas?

Tidak. Efektivitas kapsaisin dalam meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan bisa berbeda-beda pada setiap individu. Faktor seperti toleransi terhadap makanan pedas dan respons metabolisme individu berperan dalam hasil akhirnya.

6. Apakah mengonsumsi makanan pedas setiap hari aman?

Secara umum, konsumsi makanan pedas dalam jumlah wajar aman bagi kebanyakan orang. Namun, terlalu banyak makanan pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, refluks asam, dan iritasi lambung.

7. Bagaimana cara menambahkan makanan pedas dalam diet untuk menurunkan berat badan?

Anda bisa menambahkan cabai segar, saus pedas, atau bumbu pedas ke dalam makanan sehat seperti sup, salad, atau makanan berbasis protein. Pastikan tetap menjalani pola makan seimbang dan tidak hanya mengandalkan makanan pedas untuk menurunkan berat badan.

8. Apakah makanan pedas bisa menggantikan olahraga dalam program diet?

Tidak. Meskipun makanan pedas bisa membantu sedikit dalam meningkatkan metabolisme, olahraga tetap menjadi faktor utama dalam proses pembakaran kalori dan penurunan berat badan.

9. Apakah makanan pedas cocok untuk semua orang?

Tidak. Orang dengan masalah pencernaan seperti maag, GERD, atau irritable bowel syndrome (IBS) sebaiknya membatasi konsumsi makanan pedas karena bisa memperparah gejala mereka.

10. Kesimpulannya, apakah makan pedas bisa dijadikan strategi utama untuk menurunkan berat badan?

Makanan pedas bisa menjadi tambahan dalam strategi diet karena dapat sedikit meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan. Namun, efeknya tidak cukup signifikan tanpa pola makan sehat dan gaya hidup aktif.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates