Kesehatan Umum

Jangan Naik Pesawat Saat Flu! Ini Risiko Serius yang Mengintai Telinga Anda

×

Jangan Naik Pesawat Saat Flu! Ini Risiko Serius yang Mengintai Telinga Anda

Sebarkan artikel ini
Image Credit thinkstock - Ilustrasi.
Image Credit thinkstock - Ilustrasi.
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Jika Anda sedang flu dan berencana naik pesawat, sebaiknya pikirkan ulang. Kapten Jaimes García, pilot maskapai Avianca Airlines, memperingatkan bahwa terbang dalam kondisi pilek dapat meningkatkan risiko barotrauma telinga, yaitu cedera akibat perubahan tekanan udara yang bisa berdampak serius pada pendengaran.

Melalui sebuah video yang diunggah di TikTok, García menjelaskan bahwa barotrauma telinga bisa menyebabkan nyeri, gangguan pendengaran, hingga pecahnya gendang telinga.

ADVERTISEMENT
IND
SPACE AVAILABLE

Kenapa Flu Bisa Berbahaya Saat Terbang?

Menurut García, ketika seseorang mengalami flu, infeksi sinus, atau penyumbatan lainnya, saluran Eustachius—yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung—tidak dapat bekerja dengan optimal. Akibatnya, tekanan udara di dalam telinga tidak dapat disamakan dengan tekanan di luar, yang menyebabkan rasa sakit atau sensasi telinga tersumbat.

“Jika saya pilek, saluran Eustachius akan meradang dan tidak bisa menyeimbangkan tekanan. Saat itulah rasa sakit muncul, dan jika sangat parah, gendang telinga bisa pecah. Ini sangat serius,” kata García.

Gejala Barotrauma Telinga

  • Nyeri ringan hingga parah di telinga
  • Pendengaran teredam atau menurun
  • Rasa tidak nyaman seperti “telinga terjepit”
  • Dalam kasus ekstrem, gendang telinga bisa pecah yang ditandai dengan muntah dan disorientasi

Pilot Lebih Berisiko

García menambahkan bahwa pilot menghadapi risiko lebih besar karena mereka melakukan banyak penerbangan dalam sehari. Jika tidak dalam kondisi optimal, risiko kerusakan telinga semakin tinggi.

Cara Mencegah Barotrauma Telinga Saat Flu

Jika Anda tidak bisa menghindari penerbangan meskipun sedang flu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko:
Konsumsi antihistamin, dekongestan, atau semprotan hidung sebelum terbang untuk membantu membuka saluran udara
Minum banyak air selama penerbangan
Gunakan teknik seperti mengunyah permen karet, menelan, atau melakukan manuver Valsalva (menjepit hidung dan meniup perlahan) untuk menjaga keseimbangan tekanan

Jika telinga terasa sakit setelah penerbangan, pereda nyeri bisa membantu. Namun, jika rasa sakit terus berlanjut atau muncul gejala serius seperti muntah dan disorientasi, segera periksakan diri ke dokter karena bisa jadi gendang telinga pecah dan memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

Kesimpulan: Jangan anggap remeh flu saat naik pesawat! Pastikan Anda dalam kondisi sehat atau ambil langkah pencegahan agar terhindar dari risiko barotrauma telinga yang bisa berakibat fatal.


Pertanyaan Umum (FAQ): Barotrauma Telinga Saat Terbang


1. Apa itu barotrauma telinga?

Barotrauma telinga adalah cedera akibat perubahan tekanan udara yang terjadi di dalam telinga tengah, terutama saat naik atau turun pesawat. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, gangguan pendengaran, hingga pecahnya gendang telinga.

2. Kenapa flu meningkatkan risiko barotrauma telinga?

Saat flu, saluran Eustachius—yang berfungsi menyeimbangkan tekanan udara di telinga tengah—bisa tersumbat akibat peradangan atau lendir yang menumpuk. Akibatnya, tekanan udara di telinga tidak bisa disamakan dengan lingkungan sekitar, menyebabkan rasa sakit atau bahkan kerusakan gendang telinga.

3. Apa saja gejala barotrauma telinga?

  • Nyeri telinga ringan hingga parah
  • Pendengaran teredam atau terasa tersumbat
  • Sensasi tekanan atau “telinga terjepit”
  • Dalam kasus ekstrem, gendang telinga bisa pecah, disertai muntah, pusing, atau disorientasi

4. Apakah barotrauma telinga bisa sembuh sendiri?

Dalam banyak kasus, barotrauma ringan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa jam atau hari. Namun, jika nyeri berlanjut atau muncul gejala serius seperti kehilangan pendengaran atau keluar cairan dari telinga, sebaiknya segera periksa ke dokter.

5. Bagaimana cara mencegah barotrauma telinga saat flu?

  • Konsumsi antihistamin, dekongestan, atau semprotan hidung sebelum terbang
  • Minum banyak air selama penerbangan
  • Lakukan teknik seperti mengunyah permen karet, menelan, atau manuver Valsalva (menjepit hidung dan meniup perlahan) untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di telinga

6. Apakah barotrauma telinga hanya terjadi saat naik pesawat?

Tidak. Barotrauma telinga juga bisa terjadi saat:

  • Menyelam di dalam air
  • Berkendara melewati daerah pegunungan
  • Mengalami perubahan tekanan udara secara tiba-tiba

7. Kapan harus pergi ke dokter?

Segera cari bantuan medis jika mengalami:

  • Nyeri telinga yang tak kunjung membaik setelah beberapa hari
  • Gangguan pendengaran yang berkepanjangan
  • Gejala seperti muntah, pusing, atau keluar cairan dari telinga

8. Apa yang terjadi jika gendang telinga pecah akibat barotrauma?

Jika gendang telinga pecah, seseorang bisa mengalami nyeri hebat, keluar cairan dari telinga, atau kehilangan pendengaran sementara. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan seperti antibiotik atau bahkan operasi kecil untuk memperbaiki gendang telinga.

9. Bisakah tetap terbang jika sedang flu?

Sebaiknya dihindari. Namun, jika terpaksa, pastikan mengambil langkah pencegahan seperti menggunakan dekongestan dan teknik pernapasan untuk mengurangi risiko barotrauma telinga.

10. Apakah pilot lebih berisiko mengalami barotrauma telinga?

Ya, karena mereka melakukan banyak penerbangan dalam sehari. Jika terbang dalam kondisi flu tanpa pencegahan, risiko mengalami cedera telinga lebih tinggi dibandingkan penumpang biasa.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates