...
Pilihan Editor

Efek Samping Pemutih Badan yang Harus Diwaspadai Sebelum Menggunakannya

×

Efek Samping Pemutih Badan yang Harus Diwaspadai Sebelum Menggunakannya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi.(istimewa)
Ilustrasi.(istimewa)

INDONESIAUPDATES.COM, GAYA HIDUP – Banyak orang yang ingin memiliki kulit lebih cerah dengan menggunakan produk pemutih badan. Namun, di balik janji-janji kulit putih dalam waktu singkat, ternyata terdapat sejumlah efek samping yang bisa merusak kulit dan kesehatan tubuh. Tak jarang, produk pemutih ilegal yang beredar bebas di pasaran mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat menimbulkan dampak serius. Lantas, apa saja bahaya yang mengintai? Berikut ulasannya.

1. Iritasi Kulit: Efek Langsung dari Bahan Berbahaya

Salah satu efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan produk pemutih kulit adalah iritasi. Produk pemutih yang mengandung metanol dalam kadar tinggi, misalnya, dapat menyebabkan kulit menjadi gatal, kering, hingga pecah-pecah. Iritasi ini bisa terjadi karena metanol yang terkandung dalam beberapa produk pemutih sering kali melebihi kadar yang dianjurkan BPOM, yaitu 5%. Padahal, kadar metanol yang lebih tinggi dari itu dapat merusak lapisan pelindung kulit, memicu dermatitis, dan bahkan meninggalkan bekas luka yang sulit hilang.

2. Kulit Menipis Akibat Merkuri

Merkuri, meskipun efektif dalam menghambat produksi melanin yang menyebabkan kulit gelap, ternyata menyimpan bahaya besar. Produk pemutih ilegal sering menggunakan merkuri dalam dosis yang tidak terkendali, yang dapat menyebabkan kulit menjadi tipis dan rapuh. Bahkan, paparan merkuri dalam jangka panjang dapat merusak sel kulit, membuatnya lebih mudah mengalami luka, iritasi, dan infeksi. Selain itu, kulit yang menipis juga lebih rentan terhadap dermatitis dan peradangan.

3. Stretch Marks: Efek Samping dari Penggunaan Steroid

Bahan lain yang sering ditemukan dalam produk pemutih ilegal adalah steroid. Meskipun steroid memiliki manfaat untuk mengurangi peradangan kulit, penggunaan yang tidak sesuai dengan anjuran dapat menyebabkan kulit mengalami stretch marks. Stretch marks adalah guratan yang muncul ketika kulit meregang secara tiba-tiba, yang sering kali terjadi akibat pengurangan elastisitas kulit akibat pemakaian steroid jangka panjang. Ini membuat kulit lebih mudah rusak dan kehilangan kekenyalannya.

4. Kulit Menghitam: Ochronosis yang Berbahaya

Produk pemutih yang mengandung hydroquinone dalam dosis tinggi sering kali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, yaitu ochronosis—penyebab kulit menggelap atau kehitaman. Padahal, hydroquinone digunakan untuk memudarkan noda hitam dan bekas luka. Namun, penggunaan bahan ini tanpa pengawasan dokter dapat merangsang enzim yang membuat kulit malah menjadi lebih gelap. Dalam kasus yang lebih parah, penggunaan hydroquinone dalam jangka panjang dapat merusak liver.

5. Kerusakan Saraf yang Tidak Terlihat

Tak hanya berdampak pada kulit, merkuri yang terkandung dalam beberapa produk pemutih juga bisa merusak saraf. Merkuri dapat diserap ke dalam aliran darah dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, kebas pada tangan atau kaki, hingga gangguan emosional seperti mood swing, kecemasan, dan kesulitan tidur. Jika tidak ditangani dengan cepat, kerusakan saraf akibat merkuri bisa berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gagal ginjal atau gangguan pernapasan.

6. Kulit Menjadi Sensitif Terhadap Matahari

Salah satu dampak serius dari penggunaan pemutih ilegal adalah kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Penggunaan bahan berbahaya seperti merkuri dan hydroquinone dapat mengurangi kandungan melanin pada kulit. Padahal, melanin berfungsi melindungi kulit dari radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya. Kulit yang kekurangan melanin menjadi lebih rentan terhadap sunburn, pengelupasan, dan kerusakan kulit akibat sinar matahari.

7. Risiko Kanker Kulit Akibat Paparan UV Berlebih

Efek samping yang lebih serius adalah peningkatan risiko terkena kanker kulit. Penggunaan produk pemutih yang merusak lapisan pelindung kulit dapat membuat kulit lebih mudah terkena dampak buruk dari paparan sinar matahari. Sinar UV dapat merusak sel-sel kulit dan memicu perkembangan kanker kulit. Oleh karena itu, kulit yang tipis dan sensitif akibat pemutih badan ilegal menjadi lebih rentan terhadap radikal bebas yang bisa merusak DNA kulit dan meningkatkan kemungkinan kanker kulit.

Kesimpulan: Jaga Kesehatan Kulit Anda

Walaupun hasil instan dari produk pemutih badan sangat menggoda, kita harus selalu berhati-hati dengan efek samping yang dapat ditimbulkan. Produk pemutih ilegal yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hydroquinone, dan steroid bisa menyebabkan kerusakan kulit yang serius, mulai dari iritasi hingga kanker kulit. Untuk itu, sangat penting untuk memilih produk perawatan kulit yang aman dan terdaftar di BPOM, serta mengikuti anjuran medis saat menggunakan produk pemutih.


Pertanyaan Umum (FAQ): Efek Samping Pemutih Badan yang Perlu Diwaspadai


1. Apa saja efek samping dari penggunaan produk pemutih badan?
Penggunaan produk pemutih badan yang tidak terjamin keamanannya dapat menyebabkan beberapa efek samping, antara lain iritasi kulit, kulit menipis, munculnya stretch marks, kulit menghitam, kerusakan saraf, sensitivitas terhadap sinar matahari, dan peningkatan risiko kanker kulit.

2. Apa yang menyebabkan kulit menipis saat menggunakan pemutih badan?
Kulit menipis disebabkan oleh kandungan merkuri dalam produk pemutih ilegal. Merkuri bisa merusak sel penyusun kulit dan mengurangi ketahanan kulit, menjadikannya lebih rapuh dan mudah mengalami luka atau iritasi.

3. Apakah semua produk pemutih badan berbahaya?
Tidak semua produk pemutih badan berbahaya. Namun, produk pemutih yang tidak terdaftar atau yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hydroquinone, dan steroid bisa berisiko menyebabkan kerusakan kulit dan kesehatan. Pastikan produk yang digunakan terdaftar di BPOM dan diawasi oleh dokter.

4. Mengapa hydroquinone berbahaya bagi kulit?
Hydroquinone yang digunakan dalam dosis tinggi tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan ochronosis, yaitu kulit menggelap atau kehitaman. Penggunaan jangka panjang juga dapat merusak liver.

5. Apa yang harus dilakukan jika mengalami iritasi atau reaksi negatif setelah menggunakan pemutih badan?
Jika Anda mengalami iritasi atau reaksi negatif lainnya, segera hentikan penggunaan produk tersebut dan konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

6. Bagaimana cara mencegah efek samping pemutih badan?
Untuk mencegah efek samping pemutih badan, hindari menggunakan produk yang tidak terdaftar di BPOM atau yang mengandung bahan berbahaya. Pilih produk yang aman, dan jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk memilih perawatan yang tepat sesuai kebutuhan kulit Anda.

7. Apakah pemutih badan bisa menyebabkan kanker kulit?
Ya, penggunaan pemutih badan yang merusak lapisan pelindung kulit, seperti kulit yang menipis dan kehilangan melanin, membuat kulit lebih rentan terhadap paparan sinar matahari. Sinar UV yang berlebihan dapat merusak sel kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.

8. Apa bahan yang harus dihindari dalam produk pemutih badan?
Bahan-bahan yang harus dihindari dalam produk pemutih badan antara lain merkuri, hydroquinone, dan steroid yang tidak terkontrol. Pastikan produk yang digunakan bebas dari bahan-bahan berbahaya ini.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL