...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Blangko
Indonesia Updates
Pilihan Editor

Cung Roib, Dari Narapidana Ganja Menjadi Guru Ngaji: Transformasi Hidup yang Menginspirasi

×

Cung Roib, Dari Narapidana Ganja Menjadi Guru Ngaji: Transformasi Hidup yang Menginspirasi

Sebarkan artikel ini
Image Credit Zulkiflie/Beritasatu - Cung Roib, mantan PNS yang sempat divonis mati kasus narkoba, kini mengabdikan hidupnya sebagai guru ngaji. Ia juga membangun Musala Al Hasani di Probolinggo.
Image Credit Zulkiflie/Beritasatu - Cung Roib, mantan PNS yang sempat divonis mati kasus narkoba, kini mengabdikan hidupnya sebagai guru ngaji. Ia juga membangun Musala Al Hasani di Probolinggo.

Probolinggo, Jawa Timur – Perjalanan hidup Cung Roib, pria 65 tahun asal Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, merupakan kisah yang penuh pembelajaran. Sempat divonis mati akibat terlibat dalam peredaran ganja seberat 11 kilogram, ia kini beralih menjadi seorang guru ngaji dan penggerak kegiatan agama di kampung halamannya, membangun Musala Al Hasani yang kini menjadi pusat pembelajaran agama bagi anak-anak sekitar.

Setiap hari, Cung Roib menjalankan peran sebagai imam salat sekaligus mengajar ngaji kepada anak-anak di musala yang ia dirikan dengan bantuan masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi bentuk penyesalan dan upayanya untuk memberikan dampak positif kepada generasi muda, sebagai jalan penebusan atas kesalahan di masa lalunya.

Dulunya seorang pegawai negeri sipil (PNS) golongan 2D di Kabupaten Probolinggo, hidup Cung Roib berubah drastis setelah terlibat dalam bisnis narkoba. Pada tahun 2000, ia ditangkap dan dijatuhi vonis mati. “Di Pulau Nusakambangan, saya menempati lapas baru waktu itu, namanya Pasir Putih,” kenangnya.

Selama menjalani masa hukuman di Nusakambangan, Cung Roib tidak hanya berdiam diri, ia aktif mengikuti kegiatan keagamaan, seperti salat berjemaah dan mengaji. Selain itu, ia juga berjualan kopi dan makanan ringan untuk membantu keluarganya. Ia kemudian mengajukan grasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dikabulkan, mengubah vonis mati menjadi hukuman seumur hidup. Pada 2015, ia akhirnya dibebaskan.

Selama di tahanan, Cung Roib berfokus pada mendekatkan diri kepada Allah Swt. “Mungkin karena kegiatan positif itu, pengajuan grasi saya dikabulkan,” ungkapnya, mengenang masa-masa sulit itu.

Kini, setelah bebas, Cung Roib bertekad untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Ia mengingatkan anak-anak di kampungnya untuk tidak mengikuti jalan buruk yang pernah dilaluinya. “Intinya jangan sampai seperti saya, sudah jadi PNS, tetapi malah berbuat buruk,” pesan Cung Roib kepada para muridnya.

Musala Al Hasani yang ia bangun kini menjadi tempat belajar agama bagi sekitar 30 anak. Andre Oktaviano, salah satu muridnya, mengaku senang belajar mengaji dengan Cung Roib karena cara mengajarnya yang sabar dan penuh perhatian. “Saya mulai belajar mengaji sejak kelas 3 SD. Sekarang sudah sampai Juz 27,” kata Andre.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, Cung Roib melibatkan beberapa guru ngaji lain yang mengajar secara sukarela. Operasional musala, termasuk biaya listrik, didukung oleh sumbangan masyarakat sekitar. “Semoga ada perhatian dari pemerintah agar kegiatan positif seperti ini bisa terus berjalan,” harapnya.

Transformasi hidup Cung Roib dari narapidana kasus narkoba menjadi guru ngaji adalah bukti bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Musala Al Hasani kini menjadi simbol harapan bagi anak-anak di Probolinggo, menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin dan sangat berarti.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL