Langsung ke konten 
INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Tanggal 18 April 2025 diperingati sebagai Hari Wafat Yesus Kristus atau Jumat Agung. Peringatan ini merupakan hari libur nasional di Indonesia dan jatuh pada hari Jumat, sehingga menciptakan momentum long weekend hingga Minggu, 20 April 2025. Masyarakat pun memanfaatkan momen ini untuk beribadah, berlibur, hingga berkumpul bersama keluarga.
Penetapan Jumat Agung sebagai hari libur nasional tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Libur ini menjadi waktu penting bagi umat Kristiani untuk melakukan refleksi spiritual atas pengorbanan Yesus Kristus, serta momentum kebersamaan lintas umat di tengah akhir pekan panjang.
Ganjil Genap Ditiadakan di Jakarta
Untuk mendukung kelancaran aktivitas selama libur panjang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil kebijakan meniadakan sistem pembatasan kendaraan bermotor ganjil genap pada Jumat (18/4). Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019, yang menyebutkan bahwa sistem ganjil genap tidak berlaku pada hari Sabtu, Minggu, serta Hari Libur Nasional.
“Kebijakan ganjil genap tidak diberlakukan pada Jumat (18/4/2025) karena Hari Libur Nasional dalam rangka memperingati Wafat Yesus Kristus,” kata Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dalam keterangannya kepada pers, Selasa (15/4).
Dampak Positif untuk Pariwisata dan Ekonomi
Libur panjang Jumat Agung tidak hanya memberikan ruang spiritual bagi umat Kristiani, tapi juga berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi domestik. Banyak masyarakat yang memanfaatkan momen long weekend untuk melakukan perjalanan ke luar kota, berlibur di destinasi lokal, hingga mengunjungi kampung halaman.
Kondisi ini turut mendorong peningkatan pergerakan ekonomi di sektor transportasi, kuliner, hingga perhotelan. Pemerintah daerah pun turut mengantisipasi lonjakan wisatawan dengan menyiagakan fasilitas publik dan menyesuaikan kebijakan lalu lintas.
Ganjil Genap Kembali Berlaku 21 April
Setelah libur panjang berakhir, sistem ganjil genap di Jakarta akan kembali diberlakukan pada Senin, 21 April 2025. Pembatasan ini akan diterapkan seperti biasa pada hari kerja, yakni Senin hingga Jumat, dalam dua sesi: pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB.
Sistem ganjil genap diterapkan di 26 ruas jalan utama di Ibu Kota, termasuk Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto, hingga Jalan Rasuna Said. Pelanggar akan dikenakan sanksi berupa tilang dengan denda maksimal Rp500.000.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Libur Jumat Agung dan Kebijakan Ganjil Genap di Jakarta
1. Apa yang dimaksud dengan Hari Jumat Agung?
Hari Jumat Agung adalah peringatan wafatnya Yesus Kristus yang diperingati oleh umat Kristiani. Pada tahun 2025, Jumat Agung jatuh pada 18 April dan merupakan hari libur nasional di Indonesia.
2. Apa saja kebijakan yang diterapkan selama libur Jumat Agung di Jakarta?
Selama libur panjang Jumat Agung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan kebijakan ganjil genap pada 18 April 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kelancaran lalu lintas selama periode libur panjang.
3. Apakah sistem ganjil genap akan berlaku setelah libur panjang?
Ya, sistem ganjil genap akan kembali diberlakukan pada Senin, 21 April 2025, dan berlaku seperti biasa pada hari kerja Senin hingga Jumat, dari pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB.
4. Apa alasan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada Jumat Agung?
Menurut Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019, sistem ganjil genap tidak berlaku pada hari Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Nasional, yang termasuk Hari Jumat Agung 2025.
5. Apa dampak libur panjang Jumat Agung bagi masyarakat?
Libur panjang Jumat Agung memberi kesempatan bagi umat Kristiani untuk beribadah dan berrefleksi, serta memberi waktu bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga atau berlibur. Selain itu, momen ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian.
6. Di mana saja lokasi penerapan sistem ganjil genap di Jakarta?
Sistem ganjil genap diterapkan di 26 ruas jalan utama di Jakarta, termasuk Jalan Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto, dan Rasuna Said. Daftar lengkap bisa dilihat di artikel.
7. Apa yang terjadi jika melanggar sistem ganjil genap?
Pelanggar sistem ganjil genap akan dikenakan tilang dan denda maksimal Rp500.000 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL
