INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Aksi kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi. Seorang pemuda bernama Mochamad Ichsan Ezra Candra (23) tega menganiaya ibu kandungnya, Meilanie (46), di kediaman mereka di Perumahan Duren Jaya Indah, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Peristiwa memprihatinkan ini terjadi pada Rabu, 18 Juni 2025, dan diduga dipicu oleh permintaan uang sebesar Rp 30.000 yang tidak dikabulkan oleh sang ibu.
Terekam Kamera CCTV Warga
Aksi penganiayaan ini sempat terekam oleh kamera CCTV milik warga. Dalam rekaman tersebut, terlihat Ezra yang mengenakan sweter abu-abu secara brutal memukul kepala ibunya berkali-kali hingga korban terjatuh ke lantai.
Korban mengalami luka memar di kepala dan pinggul. Namun, karena keterbatasan, Meilanie hanya mengobati luka-lukanya secara mandiri dengan minyak urut GPU setelah melakukan visum.
“Minta uangnya Rp 30.000 sih. Enggak tahu buat apanya. Buat main, mungkin. Kemudian nongkrong, mungkin begitu,” ujar Meilanie, Senin (23/6/2025).
Korban Sudah Tak Sanggup Hadapi Anak Sendiri
Dalam keterangannya kepada awak media, Meilanie mengaku bahwa perilaku kasar Ezra bukan kali ini saja terjadi. Ia bahkan menyatakan sudah tidak sanggup lagi menghadapi anaknya yang sering bersikap kasar dan marah-marah.
“Ini sudah terlalu lama. Saya sudah enggak sanggup,” ungkap Meilanie dengan nada sedih.
Sehari-harinya, Ezra hanya membantu pekerjaan rumah dan sesekali membantu pamannya di bengkel. Tidak ada pekerjaan tetap atau penghasilan yang dimiliki pelaku.
Polisi Tangkap Pelaku dan Dalami Motif
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Pelaku berhasil diamankan oleh pihak kepolisian tak lama setelah laporan dibuat oleh korban.
“Alhamdulillah kita sudah amankan pelakunya setelah korban membuat laporan,” kata Kusumo, Minggu (22/6/2025).
Saat ini, Ezra sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Bekasi Kota. Polisi masih menyelidiki lebih dalam motif sebenarnya dari tindakan kekerasan ini, termasuk kemungkinan adanya gangguan psikologis atau faktor lain yang melatarbelakangi kejadian.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan hubungan antara anak dan orang tua. Pengamat menyarankan agar ada pendekatan psikologis dan sosial bagi pelaku maupun korban, serta peningkatan kesadaran keluarga mengenai pentingnya komunikasi dan pengendalian emosi.