...
BekasiBeritaJawa BaratNasional

Petugas Damkar Bekasi Tertipu Laporan Ular, Ternyata Akal-akalan Debt Collector Pinjol

×

Petugas Damkar Bekasi Tertipu Laporan Ular, Ternyata Akal-akalan Debt Collector Pinjol

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Petugas Damkar.
Ilustrasi - Petugas Damkar.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi dibuat geram oleh ulah oknum debt collector (DC) pinjaman online (pinjol) yang menyalahgunakan layanan darurat. Pasalnya, laporan adanya ular di septic tank rumah warga ternyata hanya modus penagihan utang.

Insiden itu terjadi pada Sabtu (5/7/2025), ketika petugas Disdamkarmat di Mako Cikarang Barat menerima laporan dari rekan mereka di Damkar Kota Bekasi. Laporan tersebut menyebutkan adanya seekor ular di sebuah rumah di wilayah Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Tanpa menunda waktu, tim rescue yang terdiri dari enam personel langsung diterjunkan ke lokasi yang dikirim melalui fitur share location. Setibanya di lokasi, petugas berupaya menghubungi nomor pelapor guna memastikan rumah yang dimaksud.

Namun, kecurigaan mulai muncul ketika si pelapor hanya berkata, “Tolong kasihkan ke pemilik rumah.” Menyadari ada yang tidak beres, salah satu petugas berpura-pura menjadi pemilik rumah dan menerima panggilan tersebut.

“Kami kaget, ternyata orang tersebut langsung melontarkan kata-kata kasar dan mengancam agar utang pinjol segera dibayar,” ujar Penyelia Pemadam Kebakaran Disdamkarmat Kabupaten Bekasi, Adi Nugroho, dalam video yang kemudian viral di media sosial.

Adi menegaskan bahwa pelapor tersebut jelas merupakan debt collector yang sengaja menggunakan modus laporan darurat untuk menjangkau konsumennya. Ia menyebut kejadian serupa bukan kali pertama menimpa petugasnya.

“Ini sudah kejadian yang ketiga kali. Sangat disayangkan, layanan darurat yang seharusnya digunakan untuk menyelamatkan nyawa justru dimanfaatkan untuk kepentingan penagihan utang,” tegasnya.

Ia berharap pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum DC yang menyalahgunakan saluran darurat untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab.

“Kami meminta aparat terkait menindaklanjuti kasus ini karena menyangkut potensi bahaya dan penyalahgunaan layanan publik,” pungkasnya.