...
Pilihan Editor

Nissan PHK 20.000 Karyawan, Rugi Miliaran Dolar dan Ramalan Carlos Ghosn Jadi Kenyataan

×

Nissan PHK 20.000 Karyawan, Rugi Miliaran Dolar dan Ramalan Carlos Ghosn Jadi Kenyataan

Sebarkan artikel ini
Nissan kembali melakukan PHK karyawan dalam jumlah besar. Total mencapai 20.000 karyawan terkena PHK. (BBC)
Nissan kembali melakukan PHK karyawan dalam jumlah besar. Total mencapai 20.000 karyawan terkena PHK. (BBC)

INDONESIAUPDATES.COM, OTOMOTIF – Nissan kembali diterpa krisis serius di tengah gejolak industri otomotif global. Terbaru, perusahaan otomotif asal Jepang ini mengumumkan gelombang baru pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10.000 karyawan secara global. Jika digabung dengan PHK sebelumnya, total karyawan yang terdampak mencapai 20.000 orang, atau sekitar 15% dari total tenaga kerja Nissan di seluruh dunia.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Nissan dalam memangkas biaya operasional menyusul proyeksi kerugian besar yang membayangi tahun fiskal 2024–2025.

Rugi US$ 5 Miliar, Penjualan Anjlok

Nissan sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka memproyeksikan kerugian bersih sebesar US$ 5 miliar (setara Rp 80 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025. Angka ini menjadi rekor kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Demi menanggulangi kerugian ini, Nissan memangkas kapasitas produksi global sebesar 20%, yang berujung pada penutupan sejumlah pabrik di beberapa negara. Namun langkah ini belum mampu membendung tren penurunan tajam penjualan kendaraan.

Meski telah memangkas tenaga kerja dan kapasitas produksi, Nissan tetap kesulitan mengatasi anjloknya penjualan,” tulis media otomotif Carscoops, Rabu (14/5/2025).

Ramalan Carlos Ghosn Jadi Sorotan

Kondisi sulit yang kini dialami Nissan ternyata telah lama diramalkan oleh Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan yang pernah menyelamatkan perusahaan dari krisis di awal 2000-an. Dalam wawancara eksklusif dengan BFM Business awal tahun 2025, Ghosn menyatakan bahwa kehancuran Nissan sudah bisa diprediksi.

“Penurunan Nissan dan kehancurannya sudah saya ramalkan,” tegas Ghosn.

Carlos Ghosn, yang kini tinggal di Lebanon usai kabur dari tahanan rumah di Jepang akibat kasus dugaan pelanggaran keuangan, menuding manajemen Nissan sebagai penyebab utama krisis. Ia menilai pimpinan Nissan saat ini lambat merespons perubahan pasar dan gagal membangun kemitraan strategis.

Ghosn juga menyinggung kegagalan merger antara Nissan dan Honda yang sebelumnya sempat dibahas sebagai langkah untuk memperkuat daya saing.

Nissan Jadi Satu-satunya Otomotif Jepang yang PHK Massal

Langkah Nissan ini menjadi sorotan karena hingga saat ini belum ada pabrikan otomotif besar lainnya di Jepang yang melakukan perampingan tenaga kerja sebesar itu. Kondisi ini semakin menunjukkan bahwa Nissan menjadi pabrikan paling terdampak oleh tekanan pasar, perubahan tren kendaraan listrik, dan krisis manajemen internal.

Krisis yang dialami Nissan menjadi peringatan keras bagi industri otomotif global. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan pasar, ditambah strategi yang tidak solid, dapat membuat perusahaan sebesar apa pun runtuh dalam waktu singkat. Ramalan Carlos Ghosn kini semakin mendekati kenyataan, dan masa depan Nissan masih penuh ketidakpastian.


Pertanyaan Umum (FAQ): Krisis Nissan dan PHK Massal Karyawan


1. Berapa jumlah total karyawan Nissan yang terkena PHK?
Nissan melakukan PHK terhadap total sekitar 20.000 karyawan secara global, atau sekitar 15% dari total tenaga kerja mereka.

2. Apa penyebab utama krisis yang dialami Nissan?
Krisis Nissan disebabkan oleh penurunan penjualan kendaraan yang tajam, kerugian finansial besar, serta kegagalan dalam pengambilan keputusan strategis oleh manajemen perusahaan.

3. Berapa besar kerugian yang diproyeksikan Nissan untuk tahun fiskal 2024-2025?
Nissan memproyeksikan kerugian bersih sebesar US$ 5 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025.

4. Apa langkah yang diambil Nissan untuk mengatasi krisis ini?
Nissan melakukan pemangkasan kapasitas produksi global sebesar 20% dan menutup beberapa fasilitas produksi serta melakukan PHK massal.

5. Siapa Carlos Ghosn dan apa hubungannya dengan krisis Nissan?
Carlos Ghosn adalah mantan CEO Nissan yang pernah menyelamatkan perusahaan dari krisis pada 2001-2017. Ia memprediksi kehancuran Nissan akibat manajemen yang lambat dan gagal dalam mengambil keputusan strategis.

6. Apakah Nissan sudah menjalin kemitraan strategis untuk keluar dari krisis?
Nissan pernah mencoba melakukan merger dengan Honda, namun pembicaraan tersebut gagal, sehingga mereka belum berhasil menjalin kemitraan strategis yang signifikan.

7. Bagaimana dampak krisis ini terhadap industri otomotif Jepang?
Nissan saat ini menjadi satu-satunya pabrikan otomotif Jepang yang melakukan perampingan tenaga kerja besar-besaran, menunjukkan tekanan berat pada perusahaan tersebut dibanding pesaingnya.

8. Apa prospek masa depan Nissan setelah PHK dan pemangkasan produksi ini?
Masa depan Nissan masih penuh ketidakpastian dan bergantung pada kemampuan manajemen dalam merumuskan strategi yang adaptif dan inovatif untuk menghadapi perubahan pasar.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL