INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Harga emas dunia kembali menguat untuk sesi ketiga berturut-turut pada Rabu (21/5/2025), menyentuh level tertinggi dalam satu minggu terakhir. Penguatan ini ditopang oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.
Mengutip laporan CNBC, Kamis (22/5/2025), harga emas spot naik sebesar 0,7% menjadi USD 3.312,77 per ons, sedangkan emas berjangka AS ditutup menguat 0,9% di level USD 3.313,50 per ons.
Pelemahan dolar AS yang tercatat turun 0,6% terhadap sejumlah mata uang utama dunia menjadi salah satu faktor utama yang membuat emas lebih murah dan menarik bagi investor asing. Sementara itu, pasar saham Wall Street mengalami tekanan, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS ikut naik.
Faktor Geopolitik Tekan Sentimen Pasar
Kekhawatiran terhadap prospek ekonomi dan situasi geopolitik terus membayangi pasar global. Ketegangan baru muncul dari laporan intelijen yang menyebutkan bahwa Israel tengah bersiap melakukan serangan ke fasilitas nuklir Iran, meski pemerintah AS masih mengupayakan jalur diplomasi.
“Pasar sedang berada dalam posisi menunggu dan melihat, terutama terhadap perkembangan konflik Timur Tengah serta negosiasi tarif dan perdagangan global,” ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Pengamat pasar emas, Ibrahim Assuaibi, juga menyoroti bahwa potensi serangan Israel terhadap Iran bisa mendorong lonjakan signifikan harga emas dalam waktu dekat.
“Ketegangan ini bisa membawa harga emas kembali ke level tertingginya di kisaran USD 3.700 per ons, mengingat emas tetap menjadi instrumen lindung nilai utama saat ketidakpastian memuncak,” ujar Ibrahim kepada Liputan6.com, Rabu (21/5/2025).
Logam Mulia Lain Juga Menguat
Tidak hanya emas, logam mulia lainnya juga menunjukkan tren positif. Harga perak naik 0,8% menjadi USD 33,32 per ons, sementara platinum menguat 1,4% ke level USD 1.068,16, menyentuh titik tertinggi sejak Mei 2024. Palladium juga naik 0,8% ke harga USD 1.021,40, tertinggi dalam lebih dari enam bulan.
Dalam catatannya, Bank ANZ menyebutkan bahwa koreksi harga emas sebelumnya telah mendorong aksi beli dari investor. Ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik masih menjadi alasan utama penguatan pasar logam mulia secara umum.
Pertanyaan Umum (FAQ) Lonjakan Harga Emas Dunia – Mei 2025
1. Mengapa harga emas dunia naik pada Mei 2025?
Kenaikan harga emas disebabkan oleh pelemahan dolar AS, meningkatnya permintaan aset safe haven, dan ketegangan geopolitik global, khususnya konflik yang melibatkan Israel dan Iran.
2. Berapa harga emas dunia saat ini?
Harga emas spot tercatat naik 0,7% menjadi USD 3.312,77 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,9% ke level USD 3.313,50 per ons pada Rabu, 21 Mei 2025.
3. Apa yang menyebabkan dolar AS melemah?
Dolar AS melemah karena ketidakpastian ekonomi domestik AS, kekhawatiran terkait utang negara akibat perdebatan RUU pemotongan pajak, serta turunnya kepercayaan investor global terhadap stabilitas ekonomi AS.
4. Bagaimana pengaruh ketegangan Israel-Iran terhadap harga emas?
Ketegangan geopolitik meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Persiapan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dan potensi respons Iran menambah kekhawatiran pasar, mendorong harga emas naik.
5. Apakah harga emas bisa terus naik?
Menurut pengamat emas, Ibrahim Assuaibi, jika ketegangan terus meningkat, harga emas dunia berpotensi menembus USD 3.700 per ons dalam waktu dekat.
6. Apakah logam mulia lain juga mengalami kenaikan harga?
Ya, selain emas, logam mulia lainnya juga menguat:
-
Perak naik 0,8% ke USD 33,32 per ons
-
Platinum naik 1,4% ke USD 1.068,16
-
Palladium naik 0,8% ke USD 1.021,40
7. Apakah saat ini waktu yang tepat untuk membeli emas?
Keputusan investasi bergantung pada profil risiko masing-masing. Namun, di tengah ketidakpastian global, emas tetap menjadi salah satu pilihan utama untuk lindung nilai (hedging).
8. Apa pandangan bank dan analis terhadap tren harga emas ke depan?
Bank ANZ memperkirakan bahwa ketidakpastian makroekonomi akan terus mendorong pembelian emas oleh investor. Kondisi global yang tidak stabil menjadi faktor utama permintaan emas ke depan.