INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Nama PT Yihong Novatex Indonesia mendadak menjadi sorotan nasional setelah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 1.126 karyawannya pada Maret 2025. Keputusan ini menuai gelombang protes dari pekerja dan menarik perhatian pemerintah daerah.
PT Yihong Novatex Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Tiongkok yang bergerak di industri tekstil dan alas kaki. Berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia sejak 2023.
Dalam waktu singkat, PT Yihong berhasil mempekerjakan lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal, menjadikannya salah satu pabrik alas kaki terbesar di kawasan Cirebon Timur. Dengan kapasitas produksi tinggi dan jaringan pemasaran internasional, perusahaan ini sempat digadang-gadang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Namun, badai mulai menerpa ketika perusahaan menghadapi keterlambatan pengiriman barang dan pembatalan pesanan dari klien luar negeri. Situasi ini diperburuk dengan aksi solidaritas para karyawan, yang kemudian berujung pada penghentian operasional pabrik.
Kasus PHK Massal
Pada 10 Maret 2025, PT Yihong Novatex mengumumkan PHK terhadap 1.126 karyawannya. Manajemen beralasan keputusan ini diambil akibat aksi mogok kerja yang berdampak pada kelangsungan produksi, serta sebagai upaya efisiensi menyusul anjloknya pesanan.
Namun, karyawan membantah narasi tersebut. Mereka menegaskan bahwa aksi yang dilakukan bukan mogok kerja, melainkan solidaritas atas pemecatan tiga rekan mereka secara sepihak.
PHK massal ini memicu demonstrasi besar-besaran di depan kantor Bupati Cirebon. Para buruh menuntut kejelasan status mereka serta mendesak pemerintah untuk turun tangan.
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon menyatakan bahwa PT Yihong Novatex tidak dalam status pailit, sehingga PHK massal tanpa melalui proses bipartit atau musyawarah melanggar aturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
Pemerintah Daerah Turun Tangan
Sebagai respons, pemerintah daerah berupaya memfasilitasi mediasi antara manajemen PT Yihong Novatex dan perwakilan buruh. Upaya ini dilakukan untuk mencari solusi damai yang adil bagi kedua belah pihak, sekaligus menjaga stabilitas investasi di wilayah Cirebon.
Kasus PT Yihong Novatex menjadi pelajaran penting akan pentingnya tata kelola hubungan industrial yang adil dan transparan, terutama bagi perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia. Perlindungan hak-hak pekerja tetap harus menjadi prioritas di tengah persaingan ekonomi global yang kian ketat.
Pertanyaan Umum (FAQ): PT Yihong Novatex Indonesia
1. Apa itu PT Yihong Novatex Indonesia?
PT Yihong Novatex Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Tiongkok yang bergerak di bidang industri tekstil dan alas kaki, berlokasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
2. Kapan PT Yihong Novatex mulai beroperasi di Indonesia?
Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2023 dengan membuka pabrik di kawasan Cirebon Timur.
3. Mengapa PT Yihong Novatex melakukan PHK massal?
PHK massal dilakukan pada Maret 2025 dengan alasan terganggunya operasional akibat aksi mogok kerja karyawan dan penurunan pesanan dari klien.
4. Berapa jumlah karyawan yang di-PHK?
Sebanyak 1.126 karyawan terkena PHK dalam keputusan tersebut.
5. Apa penyebab sebenarnya dari aksi karyawan?
Karyawan mengaku aksi mereka bukan mogok kerja, melainkan bentuk solidaritas atas pemecatan tiga rekan kerja secara sepihak oleh perusahaan.
6. Bagaimana respon pemerintah terhadap kasus ini?
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon menilai PHK tersebut melanggar aturan karena perusahaan tidak dalam kondisi pailit. Pemerintah daerah tengah memediasi kedua belah pihak.
7. Apakah PT Yihong Novatex masih beroperasi?
Saat ini, operasional pabrik terganggu dan sebagian kegiatan produksi dihentikan sementara akibat konflik ketenagakerjaan.
8. Siapa pemilik PT Yihong Novatex Indonesia?
Detail pemilik tidak diungkap ke publik, namun perusahaan ini terafiliasi dengan jaringan investor manufaktur asal Tiongkok.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL
