Panjat Tebing

Indonesia Jadi Tuan Rumah IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali

×

Indonesia Jadi Tuan Rumah IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali

Sebarkan artikel ini
Image Credit Adeng Bustomi/Antara - Atlet panjat tebing putra DKI Jakarta Farhan Ihza Pahlevi (kanan) beradu cepat dengan atlet panjat tebing putra Bali Wisnu Wahyu Golden (kiri) saat kualifikasi speed relay putra pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 di venue Panjat Tebing, kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (7/9/2024).
Image Credit Adeng Bustomi/Antara - Atlet panjat tebing putra DKI Jakarta Farhan Ihza Pahlevi (kanan) beradu cepat dengan atlet panjat tebing putra Bali Wisnu Wahyu Golden (kiri) saat kualifikasi speed relay putra pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 di venue Panjat Tebing, kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (7/9/2024).

INDONESIAUPDATES.COM, OLAHRAGA – Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah seri Piala Dunia Panjat Tebing atau IFSC Climbing World Cup 2025, yang akan berlangsung di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, pada 2-4 Mei mendatang. Ajang bergengsi ini diharapkan semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan utama dalam olahraga panjat tebing dunia.

Event Director IFSC Climbing World Cup, Robertus Robet, menyampaikan bahwa Gubernur Bali, I Wayan Koster, telah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi kelancaran penyelenggaraan kompetisi ini. Apalagi, panjat tebing menjadi cabang andalan Indonesia di Olimpiade Paris 2024, dengan raihan medali emas oleh Veddriq Leonardo.

“Kami bahagia dan bersyukur Gubernur Bali I Wayan Koster bersedia all out dan full support untuk Piala Dunia Panjat Tebing di Bali,” ujar Robet dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (9/3).

Dukungan Lokal dan Pemilihan Venue Strategis

Selain prestasi Veddriq Leonardo, Bali juga memiliki Desak Made Rita Kusuma Dewi, atlet panjat tebing yang turut berlaga di Olimpiade Paris 2024. Kehadirannya sebagai wakil tuan rumah diharapkan dapat meningkatkan motivasi serta dukungan masyarakat Bali untuk kesuksesan event ini.

Ketua Panitia Penyelenggara IFSC Climbing World Cup, Irjen Pol Herry Heryawan, mengungkapkan bahwa pemilihan Peninsula Island, Nusa Dua, sebagai lokasi kompetisi bukan tanpa alasan.

“Peninsula Island menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan, menciptakan latar belakang ikonik yang semakin memperkuat daya tarik event internasional ini,” kata Herry.

Partisipasi 30 Negara dan Harapan untuk Tim Indonesia

Sebanyak 30 negara dipastikan akan ambil bagian dalam kejuaraan ini. Indonesia sendiri akan mengirimkan sepuluh atlet terbaik, termasuk Rajiah Salsabillah, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Veddriq Leonardo, yang menjadi andalan untuk meraih prestasi terbaik.

Herry berharap para atlet Indonesia, terutama Desak Made Rita sebagai wakil tuan rumah, mampu memberikan penampilan maksimal dan membawa pulang gelar juara di negeri sendiri.

“Kami berharap Indonesia juara di rumah sendiri,” tambahnya.

Pengalaman Indonesia sebagai Tuan Rumah

Indonesia telah tiga kali menjadi tuan rumah IFSC Climbing World Cup, yang sebelumnya selalu digelar di Jakarta. Kali ini, dengan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan, diharapkan event ini semakin menarik perhatian dunia dan semakin memperkenalkan Indonesia sebagai pusat panjat tebing kelas dunia.

Ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang promosi pariwisata Bali serta penguatan ekosistem olahraga panjat tebing di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali diharapkan menjadi salah satu edisi terbaik dalam sejarah kejuaraan ini.


Pertanyaan Umum (FAQ) – IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali


1. Kapan dan di mana IFSC Climbing World Cup 2025 akan diselenggarakan?

  • Event ini akan berlangsung pada 2-4 Mei 2025 di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali.

2. Apa itu IFSC Climbing World Cup?

  • IFSC Climbing World Cup adalah kompetisi panjat tebing internasional yang diselenggarakan oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC) dan diikuti oleh atlet dari berbagai negara.

3. Mengapa Bali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan?

  • Peninsula Island menawarkan pemandangan laut yang indah, menciptakan latar belakang ikonik bagi event internasional ini. Selain itu, pemilihan Bali juga didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat yang antusias terhadap olahraga panjat tebing.

4. Berapa banyak negara yang akan berpartisipasi?

  • Diperkirakan 30 negara akan ikut serta dalam kompetisi ini.

5. Siapa saja atlet Indonesia yang akan bertanding?

  • Indonesia akan mengirimkan sepuluh atlet terbaik, termasuk:
    • Veddriq Leonardo (peraih emas Olimpiade Paris 2024)
    • Desak Made Rita Kusuma Dewi
    • Rajiah Salsabillah

6. Apakah masyarakat umum bisa menonton acara ini?

  • Ya, masyarakat umum dapat menyaksikan langsung kompetisi ini. Informasi tiket dan akses masuk akan diumumkan lebih lanjut oleh panitia penyelenggara.

7. Apa manfaat event ini bagi Indonesia?

  • Mempromosikan pariwisata Bali melalui olahraga internasional.
  • Meningkatkan eksposur atlet Indonesia di kancah dunia.
  • Memperkuat ekosistem olahraga panjat tebing di Indonesia.

8. Apakah Indonesia pernah menjadi tuan rumah IFSC Climbing World Cup sebelumnya?

  • Ya, Indonesia telah menjadi tuan rumah sebanyak tiga kali, tetapi sebelumnya selalu diadakan di Jakarta. Tahun ini, untuk pertama kalinya event ini digelar di Bali.

9. Siapa yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan event ini?

  • Event ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, bekerja sama dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan IFSC.

10. Bagaimana cara mendapatkan informasi terbaru mengenai event ini?

  • Informasi terbaru dapat diperoleh melalui:
    • Website resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)
    • Akun media sosial resmi IFSC dan FPTI
    • Pengumuman resmi dari panitia penyelenggara

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL