Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
JakartaBeritaNasional

Ketua STIP Jakarta Dicopot Buntut Tewasnya Siswa Akibat Dihajar Senior

×

Ketua STIP Jakarta Dicopot Buntut Tewasnya Siswa Akibat Dihajar Senior

Sebarkan artikel ini
Image Credit Ayu Novita/Disway.id - Buntut Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kemenhub Hentikan Penerimaan Siswa Baru.
Image Credit Ayu Novita/Disway.id - Buntut Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kemenhub Hentikan Penerimaan Siswa Baru.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Ahmad Wahid, dicopot dari jabatannya setelah seorang taruna tingkat 1 bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas akibat dianiaya seniornya.

Pencopotan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan tindakan tegas dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atas kejadian tragis tersebut.

ADVERTISEMENT
GOOGLE ADS

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang melayat ke rumah duka di Bali, mengatakan bahwa Kemenhub akan melakukan reformasi pendidikan vokasional, termasuk mengubah kurikulum untuk mencegah terulangnya aksi kekerasan senior kepada junior.

“Katakanlah kita akan merubah bahwa mahasiswa STIP adalah mahasiswa sedang menuntut pendidikan yang memberikan masa depan dia dengan satu kompetensi,” terang Budi Karya.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan taruna tingkat dua STIP berinisial TRS sebagai tersangka utama penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Putu Satria. Selain itu, tiga tersangka baru juga ditetapkan, yaitu FA alias A, KAK alias K, dan WJP alias W, yang dijerat dengan Pasal 55 dan/atau 56 KUHP tentang penyertaan dalam tindak pidana.

BACA :   Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Menyesal atas Perbuatannya

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan pihak kepolisian terus mendalami motif di balik penganiayaan tersebut.

Kronologi Kejadian:

  • Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna tingkat 1 STIP, dianiaya oleh seniornya, TRS, di toilet kampus pada Jumat (3/5/2024).
  • Penganiayaan ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman antara korban dan pelaku.
  • Putu Satria meninggal dunia akibat luka serius yang dialaminya.
  • TRS, FA, KAK, dan WJP ditetapkan sebagai tersangka.
  • Kemenhub mencopot Ketua STIP Jakarta dan beberapa pejabat terkait.
  • Reformasi pendidikan vokasional di lingkungan Kemenhub akan dilakukan.

Dampak Kejadian:

  • Kematian Putu Satria Ananta Rustika memicu rasa duka dan keprihatinan.
  • Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang budaya kekerasan di sekolah kedinasan.
  • Kemenhub didesak untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam mencegah terulangnya kejadian serupa.

Pesan Moral:

  • Kekerasan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.
  • Budaya saling menghormati dan menghargai harus diterapkan di lingkungan pendidikan.
  • Pentingnya menjaga komunikasi dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
BACA :   Dugaan Rem Blong, Bus Rombongan Pelajar Depok Terguling di Ciater, 10 Tewas

Pertanyaan Umum (FAQ): Kematian Taruna STIP Jakarta Akibat Kekerasan Senior


Q: Apa yang terjadi di STIP Jakarta?

A: Putu Satria Ananta Rustika (19), seorang taruna tingkat 1, meninggal dunia akibat dianiaya oleh seniornya.

Q: Siapa tersangkanya?

A: Tersangka utama adalah taruna tingkat dua berinisial TRS. Tiga tersangka lain, FA, KAK, dan WJP, juga ditetapkan terlibat.

Q: Mengapa Ketua STIP Dicopot?

A: Pencopotan Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid, merupakan bentuk tanggung jawab Kemenhub atas kejadian tersebut.

Q: Bagaimana respon Kemenhub?

A: Kemenhub berjanji melakukan reformasi pendidikan vokasional, termasuk perubahan kurikulum, untuk mencegah kekerasan senior.

Q: Apa yang bisa kita pelajari dari kejadian ini?

A: Kekerasan tidak bisa dibenarkan. Penting untuk membangun budaya saling menghormati dan menyelesaikan masalah dengan baik.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS