INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Setidaknya 30 jenazah telah ditemukan di dua sekolah di Gaza setelah serangan udara Israel yang menghancurkan bangunan tersebut. Menurut Pertahanan Sipil Gaza, korban tewas termasuk di antara puing-puing sekolah al-Nasr dan Hassan Salama.
Layanan penyelamatan melaporkan di Telegram bahwa sekitar 16 orang masih hilang di bawah reruntuhan sekolah al-Nasr. Sementara itu, Pejabat Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) Nebal Farsakh, yang berada di lokasi serangan, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa tim ambulansnya berhasil mengevakuasi beberapa warga Palestina yang terluka. “Banyak yang masih hilang di bawah reruntuhan,” tambahnya.
Farsakh menggambarkan “pemandangan mengerikan” dengan “para wanita berteriak” saat mereka mencari anak-anak mereka di reruntuhan. “Serangan ini sekali lagi menjadi bukti lain bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kedua sekolah ini menampung warga sipil yang terlantar yang telah dipaksa pergi berkali-kali, dan sekarang bahkan mereka telah dipaksa melarikan diri lagi setelah serangan ini,” kata Farsakh.
Menurut Farsakh, serangan ini memperlihatkan pola sistematis Israel yang menargetkan warga sipil. “Yang kita ketahui sejauh ini adalah bahwa kedua sekolah tersebut telah rusak parah hingga orang-orang mulai mengungsi dari seluruh area, mencari tempat yang aman dan perlindungan di tempat lain,” ujarnya.
Farsakh juga menyatakan bahwa skenario ini sama dengan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, di mana serangan terkonsentrasi di pusat-pusat evakuasi. Hal yang mengkhawatirkan adalah bahwa militer Israel tidak memberikan peringatan sebelumnya kepada orang-orang di dalam. Pusat-pusat evakuasi ini sebagian besar adalah sekolah, yang merupakan satu-satunya tempat besar yang tersedia untuk sejumlah besar orang yang mengungsi.
Situasi yang tidak dapat diprediksi ini menyebabkan banyak korban jiwa dan meningkatkan trauma bagi penduduk yang telah mengungsi hingga lima, enam, atau tujuh kali di seluruh bagian utara Jalur Gaza.
Militer Israel mengklaim bahwa sekolah-sekolah tersebut digunakan oleh Batalyon Al-Furqan Hamas sebagai tempat persembunyian bagi para terorisnya dan sebagai pusat komando untuk merencanakan dan melaksanakan serangan.
Serangan terbaru ini memperparah kondisi kemanusiaan di Gaza, di mana warga sipil terus menjadi korban dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan kelompok militan Palestina.
Pertanyaan Umum (FAQ): Serangan Israel di Sekolah Gaza
1. Apa yang terjadi di sekolah al-Nasr dan Hassan Salama di Gaza? Setidaknya 30 jenazah telah ditemukan di dua sekolah tersebut setelah serangan udara Israel. Serangan ini menyebabkan kerusakan besar dan menewaskan banyak orang, sementara banyak lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.
2. Siapa yang menjadi korban dalam serangan ini? Korban terdiri dari warga sipil Palestina yang mengungsi di sekolah-sekolah tersebut. Para korban termasuk wanita dan anak-anak yang mencari perlindungan dari serangan sebelumnya.
3. Apa yang dikatakan oleh pihak Pertahanan Sipil Gaza dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS)? Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa setidaknya 16 orang masih hilang di bawah reruntuhan sekolah al-Nasr. Nebal Farsakh dari PRCS menggambarkan pemandangan mengerikan di lokasi serangan dan menegaskan bahwa banyak warga masih hilang di bawah reruntuhan.
4. Mengapa sekolah-sekolah tersebut menjadi target serangan? Militer Israel mengklaim bahwa sekolah-sekolah tersebut digunakan oleh Batalyon Al-Furqan Hamas sebagai tempat persembunyian bagi para terorisnya dan sebagai pusat komando untuk merencanakan dan melaksanakan serangan.
5. Apa dampak dari serangan ini terhadap warga sipil di Gaza? Serangan ini menambah penderitaan bagi warga sipil yang sudah mengungsi berkali-kali. Banyak orang terluka dan tewas, sementara yang selamat mengalami trauma mendalam. Serangan juga menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, memaksa orang untuk mencari tempat perlindungan baru.
6. Apakah serangan ini diberi peringatan sebelumnya? Tidak, militer Israel tidak memberikan peringatan sebelumnya kepada orang-orang di dalam sekolah-sekolah tersebut, menyebabkan situasi yang tidak dapat diprediksi dan meningkatkan jumlah korban jiwa.
7. Bagaimana situasi ini mempengaruhi upaya kemanusiaan di Gaza? Serangan terhadap pusat-pusat evakuasi, yang sebagian besar adalah sekolah, memperparah kondisi kemanusiaan di Gaza. Ini menghambat upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan, serta memperburuk trauma dan ketidakamanan warga sipil yang sudah sangat rentan.
8. Apa langkah selanjutnya bagi warga Gaza yang terdampak? Warga Gaza yang terdampak terpaksa mencari tempat perlindungan baru dan mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk kebutuhan dasar mereka. Upaya internasional untuk mengurangi ketegangan dan memberikan bantuan sangat penting dalam situasi ini.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS