INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Selama lima hari terakhir, setidaknya 70 anak-anak tewas akibat serangan brutal yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Data ini dilaporkan oleh dinas pertahanan sipil Gaza dan dilansir oleh Anadolu Agency pada Minggu, 12 Januari 2025.
Pihak dinas pertahanan sipil tidak merinci usia para korban, namun mereka mengungkapkan bahwa serangan tersebut menyasar berbagai wilayah di Gaza, menimbulkan penderitaan besar bagi warga sipil, terutama anak-anak.
Anak-Anak Jadi Korban Utama
Anak-anak Palestina di Gaza terus menjadi korban paling rentan dalam perang genosida yang sudah berlangsung selama 16 bulan terakhir. Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyatakan pada 8 Januari lalu bahwa perang ini membawa lebih banyak penderitaan, kekurangan, dan ancaman dari kondisi ekstrem.
Hingga saat ini, lebih dari 46.500 jiwa, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam konflik ini. Lebih dari 109.600 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Upaya Hukum Internasional
Tindakan Israel di Gaza telah memicu reaksi keras dari dunia internasional. Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ). Langkah ini menjadi sinyal bahwa dunia mulai memberikan perhatian serius terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Pertanyaan Umum (FAQ): Serangan Brutal Israel Selama Lima Hari yang Menewaskan 70 Anak di Gaza
1. Apa yang terjadi di Gaza dalam lima hari terakhir?
Setidaknya 70 anak-anak tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Serangan ini menargetkan beberapa wilayah, menyebabkan kerugian besar terutama pada warga sipil.
2. Apa dampak perang ini terhadap anak-anak Gaza?
Anak-anak menjadi kelompok paling rentan dalam konflik ini. Mereka kehilangan nyawa, mengalami trauma mendalam, dan hidup dalam kondisi yang tidak layak akibat perang, kekurangan makanan, serta paparan cuaca ekstrem.
3. Berapa total korban akibat perang yang berlangsung sejak 2023?
Sejak Oktober 2023, lebih dari 46.500 orang tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 109.600 lainnya terluka akibat konflik ini.
4. Apa yang dilakukan dunia internasional terkait konflik ini?
- Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang.
- Israel juga menghadapi gugatan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ).
5. Apa yang dikatakan UNICEF tentang situasi ini?
UNICEF menyebut perang ini membawa lebih banyak kematian, penderitaan, dan kekurangan. Anak-anak di Gaza menghadapi risiko besar akibat serangan dan kondisi hidup yang semakin memburuk.
6. Bagaimana kondisi kehidupan di Gaza sekarang?
Rakyat Gaza hidup dalam tekanan berat akibat serangan terus-menerus, kekurangan kebutuhan pokok, dan musim dingin yang ekstrem. Konflik ini menghancurkan infrastruktur penting, termasuk sekolah dan fasilitas kesehatan.
7. Apa yang bisa dilakukan komunitas internasional untuk membantu?
Komunitas internasional dapat:
- Meningkatkan tekanan diplomatik untuk menghentikan serangan.
- Memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza.
- Memastikan perlindungan bagi anak-anak dan warga sipil melalui resolusi dan aksi nyata.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS
