Indonesia Updates
TangerangBeritaNasional

Ekskavator dan Pagar Laut di Pesisir Tangerang: Siapa yang Bertanggung Jawab?

×

Ekskavator dan Pagar Laut di Pesisir Tangerang: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Sebarkan artikel ini
Image Credit X/@Jumianto_RK - Dalam sebuah video terungkap pembangunan pagar laut gunakan ekskavator yang disinyalir merupakan kepentingan proyek PIK.
Image Credit X/@Jumianto_RK - Dalam sebuah video terungkap pembangunan pagar laut gunakan ekskavator yang disinyalir merupakan kepentingan proyek PIK.
bungkus

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Tangerang lagi-lagi jadi sorotan setelah muncul video viral pembangunan pagar laut menggunakan ekskavator. Proyek ini diduga terkait kepentingan reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Tapi anehnya, kok bisa ya proyek sebesar itu nggak tercium oleh petugas?

Pembangunan Pagar Laut: Fakta di Lapangan

Menurut Trisno, seorang nelayan Desa Karang Serang, pengerjaan pagar laut dilakukan pada pagi hingga siang hari. Ia melihat para pekerja sibuk menancapkan bambu ke dasar laut dengan bantuan ekskavator.

“Kalau swadaya masyarakat, masak iya mereka sanggup sewa ekskavator? Mahal, loh!” sindir Gufron, Ketua Riset dan Advokasi Publik LBH PP Muhammadiyah.

Gufron juga menduga proyek ini didanai pihak besar, salah satunya grup pengembang properti Agung Sedayu Group. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pagar bambu sudah membentang sejauh 30 kilometer di pesisir Tangerang.

Nelayan Mengeluh

Darsono, salah satu nelayan di Karang Serang, merasa dirugikan dengan keberadaan pagar laut ini. Biasanya, ia mencari udang, kerang, dan kepiting rajungan di sekitar pantai. Tapi sejak pagar bambu itu ada, tangkapan menurun drastis.

“Sekarang, kalau mau cari ikan, harus lebih jauh. Biaya solar makin besar, hasil tangkapan malah sedikit,” keluhnya.

Darsono juga khawatir kapal nelayan bisa rusak jika tidak sengaja menabrak pagar laut tersebut.

Swadaya atau Reklamasi?

Di sisi lain, muncul kelompok bernama Jaringan Rakyat Pantura Mahasiswa-Nelayan Pemuda yang mengklaim pemasangan pagar ini murni swadaya masyarakat. Mereka beralasan pagar itu dibuat untuk menciptakan habitat kerang hijau, yang konon dapat menambah pendapatan nelayan.

BACA :   Pendaratan Perdana Pesawat Kepresidenan RJ-85 di IKN, Tonggak Sejarah Pembangunan Ibu Kota Baru

Namun, klaim ini dibantah oleh nelayan setempat yang justru merasa pagar laut ini merugikan.

Pemerintah Turun Tangan

Setelah masalah ini viral, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk turun tangan. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Ipunk Nugroho, langsung bergerak cepat dan menyegel pagar laut tersebut.

“Kami sudah diperintahkan Pak Menteri untuk melakukan penyegelan,” ungkap Ipunk.

Akhirnya, Jadi Pertanyaan

Siapa sebenarnya yang mendanai dan memerintahkan proyek ini? Kalau benar demi reklamasi PIK 2, kenapa tidak ada transparansi? Apakah ini demi keuntungan pihak tertentu dengan mengorbankan nelayan lokal?

Semoga pemerintah benar-benar serius mengusut tuntas kasus ini. Jangan sampai masyarakat kecil jadi korban kepentingan segelintir pihak besar.


Pertanyaan Umum (FAQ): Tentang Pembangunan Pagar Laut di Pesisir Tangerang


1. Apa itu pagar laut di pesisir Tangerang?
Pagar laut di pesisir Tangerang adalah struktur berupa bambu yang ditancapkan ke dasar laut sepanjang sekitar 30 kilometer. Pembangunannya diduga terkait kepentingan reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

2. Siapa yang membangun pagar laut ini?
Menurut video yang viral dan beberapa laporan, pembangunan ini melibatkan pihak-pihak yang diduga terkait dengan Agung Sedayu Group. Namun, ada juga kelompok bernama Jaringan Rakyat Pantura Mahasiswa-Nelayan Pemuda yang mengklaim bahwa pembangunan ini merupakan swadaya masyarakat.

BACA :   Karyawan RS Universitas Brawijaya Ditemukan Gantung Diri di Toilet Basement, Diduga Karena Masalah Ekonomi

3. Untuk apa pagar laut ini dibangun?
Klaim resmi dari kelompok swadaya menyebutkan bahwa pagar laut ini dibuat untuk menciptakan habitat kerang hijau yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan. Namun, banyak pihak menduga ini adalah bagian dari proyek reklamasi PIK 2.

4. Apa dampak pagar laut terhadap nelayan?
Para nelayan mengeluhkan:

  • Sulitnya mencari hasil tangkapan seperti udang, kerang, dan kepiting rajungan.
  • Penambahan biaya operasional karena harus mencari ikan lebih jauh.
  • Risiko kerusakan kapal akibat menabrak pagar.

5. Bagaimana respons pemerintah?
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menyelidiki dan menyegel pagar laut tersebut. Direktur Jenderal PSDKP, Ipunk Nugroho, telah memastikan bahwa penyegelan dilakukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat.

6. Apakah masyarakat lokal terlibat dalam pembangunan pagar laut?
Mayoritas nelayan setempat mengaku tidak diberi informasi tentang pembangunan pagar laut ini. Bahkan, beberapa di antaranya merasa dirugikan karena tidak bisa melaut seperti biasa.

7. Apakah pembangunan ini legal?
Hingga saat ini, kepemilikan dan legalitas pagar laut ini masih dipertanyakan. Investigasi pemerintah sedang berlangsung untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab.

8. Bagaimana masa depan proyek pagar laut ini?
Jika ditemukan pelanggaran hukum, kemungkinan besar proyek ini akan dihentikan sepenuhnya, dan pihak-pihak yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS


 

XBIO
XBIO
bungkus