Digital Nomad

Lukisan Kulit Kayu Asei Besar: Karya Seni Tradisional Papua yang Menembus Pasar Internasional

×

Lukisan Kulit Kayu Asei Besar: Karya Seni Tradisional Papua yang Menembus Pasar Internasional

Sebarkan artikel ini
Image Credit Agustina Estevani Janggo/Antara - Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Fred Modouw.
Image Credit Agustina Estevani Janggo/Antara - Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Fred Modouw.
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, FOOD & TRAVEL – Kampung Asei Besar di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, telah lama dikenal sebagai sentra penghasil lukisan kulit kayu dengan nilai seni dan budaya yang tinggi. Keunikan dari seni lukis tradisional ini tidak hanya memikat para wisatawan, tetapi juga menarik perhatian kolektor seni dari berbagai penjuru dunia.

Fred Modouw, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, menjelaskan bahwa seni lukisan kulit kayu, atau yang dikenal dengan nama “Khombouw” dalam bahasa Sentani, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suku asli setempat. Seni ini diwariskan turun-temurun oleh masyarakat, dengan setiap motif yang dihasilkan memiliki makna filosofis yang mendalam, menggambarkan kehidupan sosial, alam, dan kepercayaan masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT
IND
SPACE AVAILABLE

Proses Pembuatannya yang Mengagumkan

Proses pembuatan lukisan kulit kayu ini pun tak kalah menarik. Dimulai dari pengambilan kulit kayu khas yang diproses secara tradisional, kulit kayu ini kemudian dikeringkan sebelum diberi warna menggunakan pewarna alami. Motif yang dihasilkan bervariasi, masing-masing memiliki makna tersendiri yang terkait erat dengan filosofi hidup masyarakat di sekitar Danau Sentani.

Fred mengungkapkan bahwa seni ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang bernilai tinggi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Banyak wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang tertarik membeli lukisan kulit kayu sebagai oleh-oleh atau koleksi pribadi. Ini menjadi bukti bahwa karya seni tradisional Papua ini semakin mendapat perhatian global.

Peluang Ekonomi dan Dukungan Pemerintah

Dengan potensi ekonomi yang besar, seni lukisan kulit kayu ini mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. Fred menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya mendukung para seniman lokal di Kampung Asei Besar agar dapat mempertahankan dan mengembangkan seni ini. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan karya seni ini ke pasar yang lebih luas, melalui pameran seni dan budaya baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Lukisan kulit kayu Asei Besar memiliki peluang besar untuk berkembang, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai komoditas yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.

Meningkatkan Citra Budaya Papua

Seni lukisan kulit kayu Asei Besar bukan hanya soal estetika, tetapi juga menjadi simbol dari kekayaan budaya Papua yang harus terus dilestarikan. Dalam dunia yang semakin mengglobal, seni tradisional ini menunjukkan bagaimana budaya lokal bisa menginspirasi dan menembus pasar internasional, serta berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal.

Dengan terus didukung oleh berbagai pihak dan semakin dikenal luas, seni lukisan kulit kayu Asei Besar diharapkan bisa terus berkembang, menjadi salah satu ikon budaya Papua, sekaligus menjadi sumber ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat di sana.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates