INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Pada hari pertama berlakunya gencatan senjata, lebih dari 550 truk yang membawa bantuan kemanusiaan berhasil memasuki Jalur Gaza melalui titik perbatasan Rafah. Bantuan ini menjadi harapan besar bagi masyarakat Palestina yang telah mengalami kesulitan luar biasa akibat agresi militer Israel sejak Oktober 2023.
Menurut sumber kementerian dalam negeri Gaza, pada Minggu pagi, sebanyak 552 truk bantuan telah memasuki wilayah tersebut. Di antaranya, 242 truk ditujukan untuk bagian utara Jalur Gaza. Bantuan yang dibawa termasuk bahan bakar, alat medis, serta pasokan makanan seperti sayuran dan buah-buahan.
Perjalanan Bantuan Lintas Perbatasan
Selain itu, media Mesir Al-Qahera News melaporkan bahwa 330 truk bantuan lainnya, termasuk 20 truk berisi bahan bakar, memasuki Gaza melalui titik perbatasan yang dikelola Israel, seperti Al-Auja dan Kerem Shalom. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam distribusi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Gencatan Senjata dan Krisis Kemanusiaan
Gencatan senjata yang dimulai pada pukul 11:15 pagi waktu setempat ini sempat tertunda hampir tiga jam akibat ketegangan terkait permasalahan sandera yang belum dipublikasikan oleh Hamas. Namun, gencatan senjata akhirnya berhasil diterapkan, memberikan kesempatan bagi bantuan untuk mencapai mereka yang paling membutuhkan.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan hampir 47.000 orang tewas, sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 110.700 orang. Selain itu, lebih dari 11.000 orang masih hilang akibat serangan ini, sementara kehancuran besar serta krisis kemanusiaan yang melanda Gaza semakin memperburuk kondisi masyarakat di wilayah tersebut.
Langkah Hukum Internasional
Penting untuk dicatat bahwa pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap petinggi Israel Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Rezim Zionis juga kini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida yang terjadi selama serangan tersebut.
Dengan semakin banyaknya bantuan yang masuk dan gencatan senjata yang memberikan secercah harapan, masyarakat Gaza menantikan upaya internasional lebih lanjut untuk meredakan penderitaan yang berkepanjangan.
Pertanyaan Umum (FAQ): Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza dan Gencatan Senjata
1. Berapa banyak truk bantuan yang berhasil memasuki Gaza pada 19 Januari 2025?
Pada hari pertama gencatan senjata, sebanyak 552 truk bantuan kemanusiaan berhasil memasuki Jalur Gaza melalui titik perbatasan Rafah. Truk-truk ini membawa pasokan bahan bakar, alat medis, serta makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan.
2. Dari mana saja bantuan kemanusiaan ini berasal?
Bantuan kemanusiaan ini datang dari berbagai titik, termasuk 330 truk yang memasuki Gaza melalui perbatasan Al-Auja dan Kerem Shalom yang dikendalikan oleh Israel, dengan 20 truk di antaranya membawa bahan bakar.
3. Apa yang dimaksud dengan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025?
Gencatan senjata dimulai pada pukul 11:15 pagi waktu setempat setelah sempat tertunda sekitar tiga jam. Gencatan senjata ini memungkinkan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah hampir tiga bulan penuh konflik yang menghancurkan wilayah tersebut.
4. Mengapa gencatan senjata sempat tertunda?
Gencatan senjata sempat tertunda karena ketegangan terkait dengan permasalahan sandera, di mana Israel menuduh Hamas menunda-nunda merilis nama sandera yang akan dibebaskan.
5. Apa dampak dari agresi Israel ke Gaza?
Agresi militer Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan hampir 47.000 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 110.700 orang lainnya. Lebih dari 11.000 orang masih hilang akibat serangan ini, yang menyebabkan kehancuran besar dan krisis kemanusiaan.
6. Apa langkah hukum internasional yang diambil terhadap Israel?
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap petinggi Israel, termasuk Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant, dengan dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait dugaan genosida yang terjadi selama serangan ke Gaza.
7. Bagaimana situasi kemanusiaan di Gaza saat ini?
Meskipun gencatan senjata memberikan harapan, situasi kemanusiaan di Gaza masih sangat memprihatinkan. Bantuan kemanusiaan yang terus masuk diharapkan dapat mengurangi penderitaan warga Gaza, yang telah menderita akibat serangan militer dan blokade panjang.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS
