ABK

Autisme dan Risiko Tenggelam pada Anak: Perlunya Pemahaman dan Pengawasan Ketat

×

Autisme dan Risiko Tenggelam pada Anak: Perlunya Pemahaman dan Pengawasan Ketat

Sebarkan artikel ini
Image Credit Freepik - Ilustrasi.
Image Credit Freepik - Ilustrasi.

INDONESIAUPDATES.COM, PENDIDIKAN – Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Gangguan ini memiliki spektrum yang sangat luas, mulai dari autisme ringan hingga berat. Meskipun autisme ringan mungkin tidak terlalu terlihat, anak dengan kondisi ini tetap memerlukan perhatian khusus untuk membantu mereka berkembang dengan optimal.

Salah satu risiko serius yang dihadapi anak dengan autisme adalah tenggelam. Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan autisme memiliki kemungkinan tenggelam hingga 160 kali lebih besar dibandingkan dengan anak neurotipikal. Fenomena ini terkait erat dengan kecenderungan anak autis untuk mengembara atau pergi dari area yang telah ditentukan tanpa pengawasan.

Ciri-Ciri Anak Autis Ringan

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengenali ciri-ciri autisme ringan guna mendapatkan intervensi yang tepat. Anak dengan autisme ringan mungkin menunjukkan beberapa tanda seperti:

  • Kesulitan dalam Kontak Mata: Anak autis seringkali menghindari kontak mata langsung dengan orang lain.
  • Cenderung Asyik dengan Dunia Sendiri: Mereka lebih suka bermain sendiri dan kurang tertarik untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Kesulitan dalam Berbicara: Terdapat keterlambatan bicara atau penggunaan bahasa yang terbatas, serta kesulitan berkomunikasi secara efektif.
  • Perilaku Repetitif: Anak mungkin menunjukkan perilaku berulang, seperti mengayunkan tubuh atau terobsesi dengan aktivitas tertentu.
  • Gangguan Sensorik: Mereka bisa memiliki sensitivitas berlebihan terhadap suara atau sentuhan, atau bahkan kurang peka terhadap rangsangan tersebut.

Setiap anak autis memiliki ciri yang unik, dan gejala-gejalanya bisa bervariasi.

Faktor Risiko Tenggelam pada Anak Autis

Salah satu faktor risiko utama anak dengan autisme adalah kecenderungan mengembara. Menurut Allie Tasche, Wakil Presiden Program Nasional di Autism Society of America, sekitar 50 persen anak autis akan mengembara, meninggalkan area yang aman tanpa pengawasan. Anak yang mengembara mungkin tidak bisa membedakan antara situasi yang aman dan berbahaya, terutama jika mereka berada dalam kondisi kegelisahan atau tertarik dengan sesuatu yang ada di sekitarnya.

Anak yang tertarik pada objek atau area tertentu, seperti kolam renang, lebih berisiko untuk mengembara dan akhirnya tenggelam.

Risiko Tenggelam pada Anak Autis

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Columbia mengungkapkan fakta yang sangat memprihatinkan: anak dengan autisme memiliki kemungkinan tenggelam 160 kali lebih tinggi dibandingkan anak tanpa gangguan tersebut. Tenggelam telah menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak autis.

Dr. Guoha Li dari Universitas Columbia menjelaskan bahwa anak autis cenderung mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan mencari bantuan saat mereka merasa cemas atau terjebak di dekat air. Perilaku ini seringkali mengarah pada tragedi yang dapat dihindari jika ada pengawasan yang lebih ketat.

Menghadapi Anak Autis: Cara Mencegah Risiko Tenggelam

Meskipun setiap anak autis memiliki kebutuhan yang berbeda, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tenggelam:

  1. Komunikasi yang Efektif: Sangat penting untuk memahami cara anak berkomunikasi dan memberikan respon yang tepat terhadap kebutuhan mereka.
  2. Menciptakan Lingkungan yang Aman: Lingkungan yang terstruktur dan prediktabel dapat mengurangi kecemasan anak autis dan mencegah mereka mengembara.
  3. Pelatihan Keselamatan Air: Ajarkan anak tentang keselamatan air sejak dini, sehingga mereka dapat mengenali bahaya yang ada.
  4. Pengawasan Ketat: Selalu awasi anak dengan ketat, terutama di sekitar kolam renang, laut, atau area berair lainnya.
  5. Penggunaan Alat Pelacak GPS: Untuk anak yang berisiko tinggi mengembara, penggunaan alat pelacak GPS dapat sangat membantu dalam menjaga keselamatan mereka.
  6. Konsultasi dengan Terapis Perilaku: Terapi perilaku dapat membantu anak mengatasi kecenderungan untuk mengembara dan mengurangi perilaku repetitif.

Pentingnya Pengawasan

Pengawasan yang ketat di sekitar air adalah langkah utama dalam mencegah kecelakaan tenggelam pada anak autis. Orang tua dan pengasuh harus selalu siap dan proaktif dalam menjaga keselamatan anak mereka.

Selain itu, penting juga untuk mengajarkan anak tentang bahaya air dan aturan keselamatan yang jelas, serta menciptakan lingkungan rumah yang aman dengan mengurangi potensi bahaya.

Melalui pemahaman yang lebih baik dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak autis untuk tumbuh dan berkembang dengan aman, serta mengurangi risiko tenggelam yang mengancam keselamatan mereka.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL