INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Banjir bandang yang melanda Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, menyebabkan putusnya satu-satunya jembatan penghubung di wilayah tersebut. Akibatnya, sekitar 90 kepala keluarga (KK) terisolasi, termasuk seorang wanita hamil 9 bulan bernama Risma.
Jembatan sepanjang 50 meter itu ambruk setelah diterjang banjir bandang pada Rabu (5/2/2025) malam WIB. Kondisi ini menyulitkan warga untuk mengakses layanan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari. “Puskesmas ada di seberang, jadi untuk periksa sudah tidak bisa. Anak-anak sekolah juga terpaksa meliburkan diri,” ujar Bendahara Desa Seboro, Purwadi, yang juga terjebak di dusun tersebut.
Warga Berharap Bantuan Pemerintah
Warga Dusun Gilih berharap pemerintah segera membangun jembatan sementara agar aktivitas bisa kembali normal. “Warga inginnya jembatan sementara secepatnya selesai dibangun karena aktivitas mereka sekarang sudah terhenti,” tambah Purwadi.
Video amatir warga yang beredar di media sosial menunjukkan derasnya arus banjir bandang yang meluluhlantakkan jembatan tersebut. Saat ini, warga setempat berinisiatif membangun jembatan darurat secara mandiri untuk mengurangi dampak keterisolasian mereka.
Selain di Dusun Gilih, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur di wilayah lain, termasuk putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Brabe, Kecamatan Maron, dengan Desa Condong, Kecamatan Gading. Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai bantuan yang diberikan kepada warga terdampak.
Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk membantu warga, terutama ibu hamil yang membutuhkan akses layanan kesehatan mendesak. Kondisi di Dusun Gilih masih sulit, dan masyarakat berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk memperbaiki akses transportasi yang terputus akibat bencana ini.
Pertanyaan Umum (FAQ): Banjir Bandang dan Jembatan Putus di Probolinggo
1. Apa yang terjadi di Dusun Gilih, Probolinggo?
Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo mengalami banjir bandang yang menyebabkan putusnya jembatan penghubung utama pada Rabu (5/2/2025) malam WIB. Akibatnya, sekitar 90 kepala keluarga (KK) terisolasi.
2. Siapa yang terdampak akibat putusnya jembatan?
Sekitar 90 KK di Dusun Gilih, termasuk seorang wanita hamil 9 bulan bernama Risma, mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari.
3. Bagaimana kondisi akses kesehatan bagi warga?
Warga mengalami kesulitan untuk pergi ke puskesmas karena letaknya berada di seberang jembatan yang putus. Anak-anak juga terpaksa meliburkan diri karena akses ke sekolah terhambat.
4. Apa langkah yang telah diambil warga untuk mengatasi keterisolasian?
Warga berinisiatif membangun jembatan darurat secara mandiri untuk mengurangi dampak keterisolasian akibat putusnya jembatan utama.
5. Apa harapan warga terhadap pemerintah?
Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan sementara agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
6. Apakah ada daerah lain yang terdampak banjir bandang ini?
Selain Dusun Gilih, banjir juga merusak infrastruktur di wilayah lain, termasuk putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Brabe, Kecamatan Maron, dengan Desa Condong, Kecamatan Gading.
7. Apakah ada bantuan yang sudah diberikan kepada warga terdampak?
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai bantuan yang diberikan oleh pihak berwenang kepada warga terdampak.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL