Menelusuri Sejarah Anjing: Dari Hewan Liar Hingga Sahabat Manusia

Image Credit Freepik.
Image Credit Freepik.

INDONESIAUPDATES.COM, SERBA SERBI – Anjing telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak ribuan tahun lalu. Keberadaan mereka sebagai sahabat setia bukanlah hal baru, melainkan hasil dari proses domestikasi panjang yang diduga bermula dari interaksi antara manusia purba dan serigala liar. Seiring waktu, hubungan ini berkembang menjadi kemitraan erat yang bertahan hingga saat ini.

Awal Mula Hubungan Manusia dan Anjing

Sejarah mencatat bahwa nenek moyang anjing modern kemungkinan berasal dari serigala atau jakal yang mulai mendekati pemukiman manusia untuk mencari makanan. Beberapa teori menyebutkan bahwa hubungan ini bisa saja dimulai ketika pemburu purba membawa anak serigala ke rumah mereka untuk dipelihara. Anak-anak yang berinteraksi dengan hewan ini secara alami membangun ikatan, hingga akhirnya anjing menjadi bagian dari keluarga manusia.

Di berbagai belahan dunia, ditemukan bukti bahwa anjing asli telah ada sejak zaman kuno. Namun, di beberapa wilayah seperti Kepulauan Karibia, Madagaskar, dan Polinesia, tidak ditemukan jejak keberadaan anjing, serigala, atau rubah sebagai spesies asli. Sementara itu, di peradaban Timur kuno, anjing lebih sering dianggap sebagai hewan liar yang berkeliaran dalam kelompok tanpa perawatan manusia. Baru pada era Asyur dan Mesir kuno, mulai ditemukan berbagai jenis anjing dengan bentuk dan fungsi yang lebih spesifik.

Anjing dalam Budaya dan Peradaban Kuno

Di beberapa budaya, anjing tidak selalu dipandang positif. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen awal, anjing sering disebut dalam konteks negatif. Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Baru, anjing kerap dianggap sebagai hewan najis. Salah satu contoh dapat ditemukan dalam Kitab Ayub, di mana anjing gembala disebut dengan nada merendahkan. Namun, dalam kitab apokrif Tobit, anjing justru disebut sebagai pendamping perjalanan manusia, mencerminkan awal mula perubahan persepsi terhadap hewan ini.

Sebaliknya, di peradaban Mesir kuno, anjing mendapat tempat yang lebih istimewa. Mereka sering dimanfaatkan untuk berburu, menjaga rumah, dan bahkan dimakamkan bersama pemiliknya sebagai tanda penghormatan. Di Romawi dan Yunani kuno, anjing digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari perlindungan hingga perburuan.

Keanekaragaman Ras Anjing: Bukti Seleksi Alam dan Buatan

Saat ini, dunia mengenal ratusan ras anjing dengan perbedaan ukuran, bentuk, dan karakteristik yang mencolok. Sulit membayangkan bahwa anjing sekecil Chihuahua dan sebesar Mastiff berasal dari nenek moyang yang sama. Namun, jika melihat contoh lain di dunia hewan, seperti perbedaan antara kuda Shire dan kuda poni Shetland atau antara sapi Shorthorn dan Kerry, perbedaan ini dapat dijelaskan melalui proses seleksi.

Para ilmuwan meyakini bahwa domestikasi anjing melibatkan persilangan antara beberapa spesies serigala di berbagai belahan dunia. Charles Darwin dalam penelitiannya menyatakan bahwa anjing domestik kemungkinan besar berasal dari beberapa spesies serigala, termasuk Canis lupus (serigala abu-abu) dan Canis latrans (serigala coyote), serta beberapa spesies anjing liar yang telah punah.

Secara anatomi, anjing dan serigala memiliki banyak kesamaan. Tulang belakang anjing terdiri dari tujuh ruas di leher, tiga belas di punggung, tujuh di pinggang, dan dua puluh hingga dua puluh dua di ekor—struktur yang hampir identik dengan serigala. Selain itu, kedua hewan ini memiliki jumlah gigi yang sama, serta kebiasaan berburu yang mirip. Bahkan, serigala yang hidup bersama anjing dalam waktu lama dapat belajar menggonggong, sementara anjing domestik yang kembali ke alam liar bisa kehilangan kebiasaan tersebut.

Kesimpulan: Anjing, Sahabat Manusia Sejak Dahulu Kala

Meski perdebatan mengenai asal-usul anjing masih berlangsung, satu hal yang pasti: anjing telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia selama ribuan tahun. Dari penjaga ternak hingga teman setia di rumah, peran mereka terus berkembang seiring dengan perubahan peradaban.

Hari ini, anjing bukan sekadar hewan peliharaan, tetapi juga sahabat, pelindung, dan bahkan bagian dari keluarga. Sejarah panjang hubungan manusia dan anjing menunjukkan bahwa persahabatan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan bentuk kerja sama yang telah berlangsung sejak zaman nenek moyang kita.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Pos terkait