Pilihan Editor

Wafatnya Paus Fransiskus Picu Kembali Isu Ramalan 900 Tahun: Benarkah Petrus Romanus Akan Muncul?

×

Wafatnya Paus Fransiskus Picu Kembali Isu Ramalan 900 Tahun: Benarkah Petrus Romanus Akan Muncul?

Bagikan Berita Ini
Paus Fransiskus tiba dengan menggunakan kursi roda saat akhir misa di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 6 April 2025. Wafatnya Paus Fransiskus memunculkan spekulasi dari nubuat 900 tahun. (Vatican Media via AP)
Paus Fransiskus tiba dengan menggunakan kursi roda saat akhir misa di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 6 April 2025. Wafatnya Paus Fransiskus memunculkan spekulasi dari nubuat 900 tahun. (Vatican Media via AP)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) tak hanya membawa duka mendalam bagi umat Katolik sedunia, tetapi juga membangkitkan kembali wacana lama yang selama ini hanya menjadi bisik-bisik misteri: ramalan 900 tahun tentang paus terakhir dan akhir zaman.

Ramalan itu berasal dari manuskrip kuno yang dikenal sebagai Nubuat Para Paus (Prophetia Sancti Malachiae), yang konon ditulis oleh Santo Malachy pada abad ke-12. Naskah ini terdiri dari 112 frasa Latin pendek, masing-masing dipercaya menggambarkan sosok paus yang menjabat sejak tahun 1143 hingga pemimpin terakhir, Petrus Romanus (Peter dari Roma).

Siapakah Petrus Romanus dalam Ramalan Malachy?

Dalam frasa terakhir nubuat, Petrus Romanus digambarkan sebagai paus terakhir yang akan memimpin Gereja di masa penderitaan besar, sebelum Roma hancur dan dunia menghadapi Hari Penghakiman. Kini, setelah kepergian Paus Fransiskus, ramalan tersebut kembali jadi perbincangan hangat, apalagi di antara sembilan calon kuat pengganti paus, tiga di antaranya bernama depan Peter.

“Ini jelas menciptakan sensasi dan rasa penasaran. Nama Peter dalam kandidat memang membuat orang bertanya-tanya, apakah ramalan ini benar-benar akan terwujud,” tulis DailyMail, Rabu (23/4/2025).

Ramalan yang Mengguncang Gereja

Meski keaslian naskah Nubuat Para Paus masih menjadi perdebatan—ada yang menyebut ditulis di abad ke-12, ada pula yang meyakini dibuat pada abad ke-16—beberapa bagian dianggap mencengangkan karena kemiripan dengan kenyataan sejarah.

Contohnya, Paus Benediktus XVI yang berasal dari Ordo Olivetans disebut dalam frasa Gloria Olivae (Kemuliaan Zaitun). Paus Yohanes Paulus II lahir saat terjadi gerhana matahari, yang disebut dalam nubuat sebagai dari gerhana matahari.

Menurut beberapa penafsir, titik tengah ramalan ini adalah Paus Sixtus V (1585), yang berarti nubuat akan mencapai akhirnya pada tahun 2027—kurang dari dua tahun dari sekarang.

Konklaf di Tengah Aura Mistis

Saat ini, Vatikan tengah bersiap menggelar konklaf, yaitu pertemuan tertutup para kardinal untuk memilih paus baru. Hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang berhak memilih, dan calon harus mendapatkan dua pertiga suara untuk ditetapkan sebagai pemimpin baru Gereja Katolik.

Di tengah proses sakral itu, kekhawatiran sekaligus rasa penasaran terhadap isi nubuat Santo Malachy kian menguat di kalangan umat dan pemerhati eskatologi.

“Apakah kita benar-benar berada di ambang zaman baru? Apakah Petrus Romanus akan muncul dan membawa dunia menuju akhir zaman, atau ini hanya kebetulan belaka?” tulis salah satu pengamat Vatikan dalam blog teologinya.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL